Bisnis.com, JAKARTA-- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui tertipu hasil lelang jabatan semasa masih mendampingi Joko Widodo.
Menurutnya,melalui lelang jabatan yang dilakukan pihaknya masih mendapati beberapa kepala dinas yang hanya pandai berbicara dan tak bisa mengentaskan masalah di bidangnya karena menyalahgunakan wewenang.
"Selama ini kan masih yang pintar 'main', pintar ngomong. Saya sama Pak Jokowi saja masih ketipu, pintar ngomong tapi diangkat jadi kepala dinas, enggak becus," ujar Ahok, sapaan akrabnya usai memberi sambutan kepada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Balai Kota, Kamis (19/3/2015).
Lebih lanjut, dia menilai pola baru pun harus diterapkan. Mantan Bupati Belitung Timur itu akan menilai berdasarkan capaian para pegawai negeri sipil (PNS) selama
mengemban tugas.
"Mekanismenya sekarang langsung output. Jadi bukan tes masuk lagi. mekanismenya langsung lihat hasil," katanya.
Seperti diketahui, evaluasi akan kembali dilakukan pasca perombakan pada 2 Januari 2015. Bila anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI 2015 disahkan melalui peraturan daerah maka sistem penilaian berbasis kinerja bisa diterapkan.
Pola ini sekaligus mengubah sistem remunerasi pegawai dengan adanya tunjangan kinerja daerah (TKD) dinamis.