Kabar24.com, JAKARTA —Kemelut APBD DKI 2015 yang melibatkan eksekutif dan legislatif belum memperlihatkan tanda-tanda kesepahaman substansi.
Gubernur DKI Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama memprediksi, sampai 2019 Ibu Kota bakal menggunakan APBD 2014.
Hal itu didasari pada kemungkinan deadlock soal APBD tahun ini.
Menurutnya, selama jajaran dewan belum ganti, maka deadlock akan terjadi setiap tahunnya.
“Memang enggak berkelahi lagi, jadi tiap tahun pakai APBD 2014 sampai 2019. Sampai ganti mereka di pemilu, gitu saja kira-kira baru masuk gubernur,” katanya di Balai Kota, Jakarta, Selasa (17/3/2015).
Ahok mengaku masih berminat untuk meneruskan jabatannya menjadi DKI-1.
Pada 2017, dia berkeyakinan untuk maju lagi dalam pemilhan umum kepala daerah. Bahkan, dia berani mengumpulkan dukungan massa secara independen tanpa kendaraan partai politik.
“Iya dong, saya mesti jadi lagi dong, tinggal kumpulin KTP dong. Kan enggak mungkin, enggak dukung saya buat kumpulin KTP,” ujarnya.
Seperti yang diketahui, APBD 2015 diketok sebesar Rp73,08 triliun atau naik dari tahun sebelumnya.
Pada 2014, DKI memperoleh anggaran tahunan sebesar Rp72,9 triliun.
Saat ini, nasib APBD 2015 sedang dalam pembahasan antara badan anggaran dan eksekutif yang dijadwalkan pada Selasa (17/3) dan Rabu (18/3).
Sedangkan pada Kamis (19/3), banggar akan menggelar rapat gabungan dengan pimpinan dewan dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah.
Finalnya, pada Jumat (20/3), banggar akan menyampaikan hasil pembahasan APBD 2015.