Bisnis.com, JAKARTA —Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku menggunakan besaran uang operasional sebesar 0,12% dari total pendapatan asli daerah (PAD) DKI Jakarta.
Menurutnya, uang operasional tersebut tidak pernah habis pakai, sehingga dia memilih untuk mengembalikannya ke kas daerah.
Ahok mempersilakan bagi warga yang membutuhkan bantuan seperti penebusan ijazah, pembelian kursi roda, dan sebagainya untuk datang kepadanya. Selain itu, uang yang menjadi haknya itu digunakan sebagai operasional eksekutif untuk menghadiri upacara pernikahan warga, kematian, atau lainnya.
“Saya pakai 0,12%. Itu saja kita sudah bingung makainya, itu hak saya. Jadi saya bisa bantu orang, saya senang, kesini. Makanya, saya bilang kan, orang kalau punya masalah ijazah nyangkut, butuh kursi roda, butuh apa, gua bantu semua,” katanya di Balai Kota, Jakarta, Selasa (17/3/2015).
Dia mengklaim tidak ada pemimpin daerah yang mau mengembalikan jatah uang operasional ke kas daerah, melainkan hanya dirinya. Mantan Bupati Belitung Timur ini menyimpan uang operasionalnya ke rekening bank sehingga jejak penggunaan dana itu bisa terekam dan dipertanggungjawabkan.
“Tapi kalau saya enggak habis saya pakai, saya balikin. Enggak ada sejarah Republik ini, gubernur balikin uang operasional, cuma gua,” ujarnya.
Sebelumnya, Ahok pernah mengembalikan dana operasional 2014 yang tidak terpakai sebesar Rp4,8 miliar yang merupakan peninggalan dari mantan gubernur sebelumnya. Saat ini, Ahok mendapatkan jatah dana operasional sebesar Rp1,7 miliar per bulan.