Bisnis.com, JAKARTA-- Perihal salah sebut UPS (Uninterruptible Power Supply) dengan USB (Universal Serial Buss) Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Haji Lulung mengaku pada saat itu dia sedang dalam kondisi lelah.
"Kalau soal itu saya kecapean jadinya salah ngomong," kata Lulung dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta, Minggu (7/3/2015).
Sementara itu, terkait namanya meroket setelah hastag #savehajilulung mendunia di Twitter, Lulung mengapresiasinya karena menjadi terkenal di dunia. Dia juga mengucapkan terima kasih dan semoga Tuhan membalasnya.
"Semoga Allah yang balas, saya hanya ingin menegakkan hukum," kata politisi Partai Persatuan Pembagunan itu.
Seperti diwartakan Lulung mengatakan USP dengan USB saat konferensi pers di gedung DPRD DKI Jakarta di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat beberapa hari lalu untuk mengomentari hasil pertemuan mediasi antara DPRD dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
"Saya mendorong proses hukum Kejagung, Polda Metro untuk mengungkap kasus USB," kata Lulung.
Komentar Lulung itu lantas memancing para netizen untuk memperbincangkannya. Para netizen pun ramai-ramai membuat meme kreatif tentang Haji Lulung.
UPS ramai diperdebatkan setelah Basuki atau Ahok menduga pengadaan UPS dimafaatkan DPRD untuk menyelipkan dana siluman pada APBD 2014. Ahok mengatakan pengadaan UPS menghabiskan anggaran Rp330 miliar dengan harga satu unitnya senilai Rp5,8 miliar.
Belakangan DPRD DKI Jakarta tengah berseteru dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyusul komentar Basuki atau biasa dikenal Ahok menduga ada dana siluman dalam APBD Jakarta 2015.
#SaveHajiLulung Trending Topic: Alasan Lulung Sebut UPS Jadi USB
Perihal salah sebut UPS (Uninterruptible Power Supply) dengan USB (Universal Serial Buss) Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Haji Lulung mengaku pada saat itu dia sedang dalam kondisi lelah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Dika Irawan
Editor : Nancy Junita
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
6 menit yang lalu