Bisnis.com, JAKARTA - Sebelum ajal menjemput, Tony Zahar (53), sopir Taksi Express yang tewas dibunuh pada 18 Februari, memiliki cita-cita untuk bisa menjadi sopir utama Express, Bravo.
Tony yang sudah mengabdi di Express selama dua tahun dikenal memiliki karakter bertanggungjawab dan jejak rekam kerja yang baik.
"Dia orang yang bertanggungjawab," kata Corporate Secretary Express Group, Merry Anggraini.
Mery bercerita, saat menjalankan tugas, Tony berstatus sebagai sopir cadangan di Express. Sebelum meninggal, Tony baru mau bayar deposit sebesar Rp 7,5 juta pada perusahaan sebagai syarat untuk menjadi supir utama. "Buku tabungan sudah di tangannya, dan dia meninggal," ujarnya.
Mery menambahkan, pihaknya telah memberikan dukungan moril maupun materi bagi keluarga Tony. Namun dia enggan menyebutkan berapa besar santunan yang diberikan perusahaan kepada Tony.
Tony ditemukan tewas di dalam taksinya pada Rabu 18 Februari 2015 di Jalan Raya Rawa Bambu RT 13 RW 05, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Saat ditemukan, tubuhnya masih duduk di belakang kemudi dengan luka sayat di leher dan kelingking.
SOPIR EXPRESS DIBUNUH: Selangkah Lagi Tony Zahar Jadi Sopir Bravo
Sebelum ajal menjemput, Tony Zahar (53), sopir Taksi Express yang tewas dibunuh pada 18 Februari, memiliki cita-cita untuk bisa menjadi sopir utama Express, Bravo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
10 jam yang lalu