Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI ingin menata kotanya seperti Singapura, dengan melibatkan investor dan perusahaan milik daerah.
"Kami pada prinsipnya ingin mengcontoh bagaimana Singapura menata kotanya," ujar Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi Provinsi (BPMP) DKI Catur Laswanto kepada Bisnis di Balai Kota, Selasa (25/11/2014).
Menurutnya, upaya ini adalah salah satu cara untuk menata DKI. Pasalnya, peluang investasi ada di antara rencana pembangunan kota.
Sebagai contoh, dia menyebut dari sektor properti hingga infrastruktur sanitasi, DKI membutuhkan dana yang tak sedikit. "Pemprov DKI butuh banyak sekali dana untuk pembangunan," ucapnya.
Nantinya, akan ada agenda lebih lanjut agar investasi asing asal Pulau Tumasik itu dapat ditindaklanjuti dengan mempertemukannya bersama perusahaan pelat merah milik Jakarta.
"Kami berharap perusahaan daerah di Jakarta bisa menindaklanjuti dengan bertemu dengan pelaku usaha dari Singapura," tambah Catur.
Dari data lansiran BPMP tentang realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) triwulan III, Singapura menduduki posisi ke-4 negara dengan investasi tertinggi dari 40 negara.
Pada triwulan III saja tercatat US$164,4 juta dari 88 proyek. Sementara, di posisi pertama yaitu Belanda dengan investasi US$663,5 juta dari 12 proyek. Berturut-turut, investasi gabungan sebesar US$304,3 juta dari 167 proyek. Lalu, Hongkong senilai US$214,8 juta dari 22 proyek.
Dengan begitu, pihaknya membuka peluang investasi bagi para investor Singapura. Asalkan, dengan bentuk kerja sama yang saling menguntungkan. "Singapura termasuk yang sangat besar investasinya. Kami sangat welcome," katanya.