Bisnis.com, JAKARTA--Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Jakarta Propertindo (Jakpro) menargetkan 19 unit stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) maupun mobile refeuling unit (MRU) dapat beroperasi hingga akhir 2015.
Direktur Utama Jakpro Budi Karya Sumadi mengatakan pembangunan SPBG ini untuk memperbanyak jumlah SPBG beroperasi di Jakarta yang hanya 7 unit.
"Kami mau bangun 9-10 SPBG dan 7-10 MRU. Targetnya akhir tahun depan sudah ada penambahan 19 unit beroperasi," ujarnya saat dihubungi Bisnis, Rabu (13/8/2014).
Budi menuturkan pembangunan SPBG dan MRU tersebut bekerja sama dengan PT Perusahaan Gas Negara (PGN), Pertamina, dan swasta perorangan. Namun, pihaknya enggan untuk memberitahu siapa saja pihak swasta perorangan yang bekerja sama dengan DKI membangun SPBG.
PGN bersama Jakpro tahun ini telah melakukan pembangunan 6 SPBG dan 2 MRU di Jakarta, yakni terletak di Ketapang, Ancol, Pluit, Kalideres1, Pulogebang, Kalideres2, MRU Depo Cawang dan MRU Ragunan.
Dari 6 unit SPBG yang dibangun baru 1 SPBG yang telah beroperasi yakni SPBG yang berada di Ketapang, sedangkan untuk MRU terletak di Cawang yakni Depo Transjakarta yang dioperasikan.
"Yang SPBG Pluit akan diresmikan oleh pak Gubernur pada 17 Agustus. Di Ancol bulan depan dan yang Pulomas akhir tahun ini beroperasi," kata Budi.
Walaupun banyak SPBG yang telah selesai dibangun, Jakarta pun masih kekurangan SPBG karena idealnya memiliki 50 SPBG untuk seluruh wilayah Jakarta.
Kendati demikian, Budi optimis dapat mencapai target ideal SPBG sebanyak 50 unit tersebut dalam jangka waktu 3 tahun.
"Saya optimis dapat mengoperasikan 50 unit SPBG di Jakarta dalam 3 tahun. Ini tidak bisa dalam jangka waktu pendek karena harus ada proses edukasi ke masyarakat untuk mengkonsumsi BBG dibandingkan BBM, lebih ekonomis dan ramah lingkungan," ucapnya.
Pembiayan pembangunan SPBG di Jakarta tidak menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI tetapi melalui suntikan modal berupa penyertaan modal pemerintah (PMP) dari pemprov kepada Jakpro.