Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ragu Dengan Proyek Monorel, DKI Pertimbangkan Metro Kapsul

Pemprov DKI Jakarta ragu dengan pembangunan monorel yang akan dilakukan PT Jakarta Monorail (PT JM).

Bisnis.com, JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta ragu dengan pembangunan monorel yang akan dilakukan PT Jakarta Monorail (PT JM).

Hal itu diisyaratkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama seusai rapat bersama Gubernur DKI Joko Widodo.

"Pesen pak gubernur, kalau dihitung tidak masuk akal, bakalan macet dan mangkrak lagi. Buat apa kami kasih izin kalau enggak masuk akal. Kami akan berikan izin kalau sudah pasti tidak mangkrak lagi," tuturnya, Senin (17/3/2014).

Pemprov DKI masih memberikan waktu kepada PT JM selama satu minggu. Dinas Tata Ruang DKI dan PT JM akan menghitung luas lahan yang dimiliki DKI dengan design pembangunan stasiun monorel apakah sesuai atau tidak.

"Mereka meminta lahan 200.000 m2 untuk pembangunan setiap stasiun, lahan dimana? PT JM juga ingin bangun depo monorel seluas 4,5 ha di Taman Tomang depan Mall Taman Anggrek. Padahal lahan di situ hanya ada 3 Ha, mau pake tanah siapa? Pindahin tol? Pakai izin," katanya.

Selain itu, lanjutnya, akan dilakukan penghitungan ulang business plan yang diajukan oleh PT JM.

Penghitungan yang akan dilakukan terkait jumlah stasiun monorel, sisi desain, dan biaya pembangunan akan dilihat masuk akal apa tidak.

"Sisi hukum pembangunan stasiun monorel PT JM juga akan dilihat, bisa atau tidak," ucapnya.

Ahok juga menunjukkan proyek monorel lain yang dinamakan Metro Kapsul, pengganti monorel PT JM.
 
Proyek Metro Kapsul ini memiliki nilai investasi yang lebih murah dan tiang lebih sedikit dibandingkan dengan proyek monorel dari PT JM.

"Namanya Metro Kapsul dan bisa ngangkut penumpang lebih banyak. Kalau bus Transjakarta bisa mengangkut sebanyak 1.800 orang per jam,  Metro Kapsul ini bisa mengangkut 1 tingkat di bawah kapasitas penumpang Mass Rapid Transit (MRT) yaitu sekitar 350.000 per hari. Monorel PT JM hanya bisa ngangkut 150.000-200.000 orang per hari," terangnya.

Ahok mengakui proposal proyek Metro Kapsul ini baru diberikan oleh dirinya hari ini, Senin (17/3/2014), oleh Joko Widodo.

"Pak Gubernur meminta saya untuk pelajari ini. Beliau kan ingin tiang -tiang monorel yang mangkrak ini bisa kami ambil kalau PT JM nggak sanggup bangun tetapi keputusan pengadilan, itu kan milik BUMN PT Adhi Karya.

Berarti, PT JM nggak bisa berbuat apa-apa, mereka cuma pegang izin yang lama saja. Kami takut terulang lagi, monorel mangkrak seperti jamannya Bang Yos," ujarnya.

Ahok menambahkan proposal proyek Metro Kapsul ini yang akan dibangun di kota Bandung Jawa Barat. Namun sayangnya, Ahok enggan untuk memberitahu pihak swasta [investor] yang ingin membangun proyek Metro Kapsul ini.

"Saya nggak tahu Metro Kapsul ini dari siapa yang mengajukannya [pihak swasta]. Hari ini saya baru tahu dan baru dipelajari," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper