Bisnis.com, JAKARTA - Pemprov DKI bekerja sama dengan Pempov Lampung terkait penyedian kebutuhan pangan dari Lampung untuk Ibu Kota.
"Lampung akan dijadikan sebagai kota penyangga bagi Jakarta untuk kebutuhan pangan. Jarak laut Jakarta-Lampung yang hanya 30 menit," ujarnya di Balai Kota, Jumat (14/3/2014).
Nantinya, akan dibangun pusat distribusi agro di Lampung untuk melakukan pengolahan terhadap bahan pangan yang masuk ke DKI. Dia berharap pasokan pangan yang masuk ke Jakarta bukan bahan mentah tetapi sudah berbentuk barang jadi.
"Kiriman barang ke DKI enggak ada yang raw material. Jadi nanti misalnya sayur sudah bersih, kelapa sudah dibuang sabutnya. Kalau sapi sudah berbentuk daging," ucapnya.
Dengan kesepakatan tersebt, lanjut Jokowi, akan ada sinergi antar Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI dan Lampung, yaitu BUMD DKI PD Pasar Jaya dan PT Wahana Raharja dari Lampung.
Kerja sama ini merupakan pemberlakukan Peraturan daerah (Perda) DKI Jakarta nomor 8 tahun 2004 tentang pengendalian mutu dan keamanan komoditas pertanian di DKI sehingga arus distribusi komoditas yang ramah lingkungan.
Jokowi menambahkan kesepakatan tersebut dapat menekan dampak negatif pada lingkungan akibat sampah sayur dan buah. Selain itu, menjadi alternatif untuk mengatasi keterbatasan perluasan lahan untuk pasar induk di Jakarta.
Setiap hari, 1.500 ton hasil pertanian, perkebunan, dan kebutuhan pokok disuplai ke Jakarta. Permintaan warga Jakarta meningkat 4,55%, sedangkan permintaan hypermarket meningkat 10%, supermarket 2,8%, dan 2,8% di minimarket setiap tahunnya.