BISNIS.COM, JAKARTA--Perusahaan taksi banyak kekurangan tenaga sopir sehingga harus impor dari daerah lain seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sementara di Jakarta tersedia sopir tembak yang statusnya sebagai pengangguran bisa diberdayakan.
Atas dasar persoalan ini, Pemprov DKI berencana mempertemukan perusahaan taksi selaku pemberi kerja dengan sopir tembak selaku pencari kerja. Hal itu sudah dibahas antara Gubernur Joko Widodo dan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama di rumah dinas Jokowi Minggu (10/3/2013).
"Sekarang kan banyak pengangguran jadi sopir tembak, sementara perusahaan Jakarta sering mendatangkan dari orang luar. Penyebabnya adalah pencari kerja dan pemberi kerja sulit ketemu, nah ini kita mesti pertemukan," katanya di Balaikota, Senin (11/3/2013).
Sopir tembak sebenarnya punya potensi, namun tidak dibekali Surat Izin Mengemudi (SIM) dan ketrampilan. Kalau dilatih dengan baik diharapkan para sopir tembak mampu jadi sopir taksi.
"Kalau dilatih baik-baik ikut sistem, mereka bisa jadi sopir taksi, kami programnya kalau sudah 6 tahun punya taksi," imbuh Ahok.
Saat ini sudah ada data pengangguran yang dimiliki Suku Dinas Tenaga Kerja masing-nasing wilayah untuk disalurkan kepada perusahaan taksi.
JOKOWI-AHOK Fasilitasi Sopir Tembak Dengan Operator Taksi
BISNIS.COM, JAKARTA--Perusahaan taksi banyak kekurangan tenaga sopir sehingga harus impor dari daerah lain seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sementara di Jakarta tersedia sopir tembak yang statusnya sebagai pengangguran bisa diberdayakan.Atas dasar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium