Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta mencatat bahwa jumlah pengangguran di Jakarta pada Februari 2025 mencapai 338.390 orang. Angka ini naik 10.800 orang dibandingkan Februari 2024.
Peningkatan jumlah pengangguran terjadi di tengah naiknya jumlah angkatan kerja. Data dari BPS Jakarta menunjukkan bahwa pada Februari 2025, jumlah angkatan kerja di Jakarta mencapai 5,47 juta orang, naik 41,62 ribu orang dari periode yang sama di tahun sebelumnya. Sementara jumlah penduduk yang bekerja bertambah 30,82 ribu orang menjadi 5,14 juta orang.
Sejalan dengan hal tersebut, tingkat pengangguran terbuka (TPT) juga mengalami kenaikan tipis. TPT Jakarta pada Februari 2025 tercatat sebesar 6,18%, naik tipis 0,15 persen poin dibandingkan dengan Februari 2024 yang sebesar 6,03%.
TPT adalah indikator yang digunakan untuk mengukur tenaga kerja yang tidak terserap oleh pasar kerja dan menggambarkan kurang termanfaatkannya pasokan tenaga kerja.
“Pengangguran adalah penduduk usia 15 tahun ke atas yang tidak bekerja namun sedang mencari pekerjaan; mempersiapkan usaha baru; sudah diterima bekerja/sudah siap berusaha tetapi belum mulai bekerja/berusaha; atau merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan (putus asa),” tulis laporan Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi DKI Jakarta Februari 2025, dikutip Senin (30/6/2025).
Adapun dalam laporan tersebut, diungkapkan pada Februari 2025 jumlah pengangguran mencapai 338,39 orang. Jumlah ini bertambah 10,8 ribu orang dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga
Bila dirinci berdasarkan jenis kelamin, TPT laki-laki mengalami peningkatan sebesar 0,64 persen poin menjadi 6,77%, sedangkan TPT perempuan justru turun 0,58 persen poin menjadi 5,29%, jika dibandingkan Februari 2024.
Laporan BPS juga mencatat lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menjadi kelompok dengan TPT tertinggi yakni sebesar 9,07%. Sebaliknya, TPT terendah terdapat pada lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan angka 3%.