Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jakarta Butuh Investasi Rp1.000 Triliun, Kejar Status Kota Global

Pemprov Jakarta dinilai membutuhkan investasi lebih dari Rp1.000 triliun untuk bertransformasi menjadi kota global.
Kendaraan melintas dengan latar belakang jajaran gedung bertingkat di Jakarta, Sabtu (1/3/2025). Pemerintah meyakini pertumbuhan ekonomi pada kuartal I/2025 akan mencapai 5%, terutama didorong oleh momen Ramadan dan Lebaran. / Bisnis-Abdurachman
Kendaraan melintas dengan latar belakang jajaran gedung bertingkat di Jakarta, Sabtu (1/3/2025). Pemerintah meyakini pertumbuhan ekonomi pada kuartal I/2025 akan mencapai 5%, terutama didorong oleh momen Ramadan dan Lebaran. / Bisnis-Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta membutuhkan investasi lebih dari Rp1.000 triliun untuk bertransformasi menjadi kota global.

Staf Khusus Gubernur Jakarta, Yustinus Prastowo, menjelaskan bahwa investasi tersebut akan difokuskan pada sejumlah sektor vital, antara lain modernisasi transportasi massal seperti MRT dan LRT, digitalisasi, lingkungan hidup, energi bersih, serta perumahan inklusif.

“Transformasi Jakarta menjadi Kota Global memerlukan investasi masif yang diperkirakan mencapai ratusan hingga lebih dari Rp1.000 triliun dalam satu hingga dua dekade ke depan,” jelasnya kepada Bisnis, dikutip pada Selasa (10/6/2025).

Sebagai informasi, Gubernur Jakarta Pramono Anung menginisiasi program Jakarta Collaboration Fund (JCF) sebagai sumber pembiayaan baru sekaligus upayanya menjadikan Jakarta sebagai kota global.

Yustinus menuturkan, bahwa JCF dirancang sebagai katalis utama (catalyst fund) dan bukan menjadi satu-satunya sumber pendanaan.

“Fungsinya adalah memancing dan mengelola sumber daya dari berbagai sektor,” jelas mantan staf khusus Menteri Keuangan tersebut.

Adapun fokus JCF diarahkan pada proyek-proyek berdampak tinggi yang dapat menarik investasi tambahan serta menciptakan efek berganda (multiplier effect) bagi perekonomian kota.

Kini, Pemprov Jakarta tengah mematangkan rencana pembentukan JCF, yakni alternatif sumber keuangan baru, dengan target implementasi anggaran awal pada 2026.

Yustinus mengatakan saat ini JCF masih berada pada tahap perencanaan dan konseptualisasi awal dengan fokus pada institutional setup.

Tim Pemprov Jakarta khususnya Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) sedang menyusun kerangka kerja hukum dan kelembagaan yang kuat.

“Termasuk penjajakan bentuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) khusus,” tutur Yustinus.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper