Bisnis.com, JAKARTA — PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. (PJAA) mencatatkan kinerja pendapatan yang menurun pada Kuartal I/2025. Jajaran direksi dan komisaris baru menyiapkan sejumlah strategi untuk meningkatkan pendapatan perusahaan kedepannya.
Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis April 2025 lalu, Ancol mencatat rugi bersih sekitar Rp11,32 miliar sepanjang kuartal I/2025. Rugi itu sejalan dengan kinerja pendapatan yang turun 17,54% secara tahunan menjadi Rp210,80 miliar.
Corporate Communication Manager Ancol Daniel Windriatmoko mengatakan penurunan disebabkan oleh cuaca ekstrem di awal tahun.
“Penurunan ini lebih disebabkan berkurangnya jumlah pengunjung Ancol yang diduga akibat curah hujan tinggi di awal tahun,” jelasnya kepada Bisnis, Senin (19/5/2025).
Sekadar catatan, pendapatan tiket dari wahana wisata pada Kuartal I/2025 yang mengalami penurunan sebesar 23,94% year-on-year (yoy) menjadi Rp83,5 miliar.
Pendapatan tiket dari pintu gerbang juga melemah 16,90% (yoy) ke posisi Rp53,4 miliar pada Januari-Maret 2025.
Daniel kemudian menuturkan bahwa perusahaan akan berfokus untuk melakukan peningkatan pada kualitas rekreasi utamanya pada wahana.
Baca Juga
“Langkah yang dilakukan tersebut meliputi inovasi robot Dunia Fantasi (Dufan) dan inovasi area Taman Pantai. Pengembangan Konten di seluruh unit rekreasi merupakan inovasi yang dibutuhkan oleh pengunjung,” ungkap Daniel.
Nantinya Ancol juga akan melanjutkan program revitalisasi produk, meliputi pembaruan Cottage Putri Duyung Ancol dan Pasar Seni Ancol.
Dengan langkah tersebut, dia berharap dapat meningkatkan daya tarik wisata dan memperkaya pengalaman rekreasi di kawasan Ancol.