Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cuaca Ekstrem, Pemprov Jakarta Pertimbangkan Modifikasi Cuaca di Malam Hari

BPBD Jakarta telah berkoordinasi dengan BNPB untuk mendukung pelaksanaan modifikasi cuaca pada malam hari.
Petugas sedang mempersiapkan bahan semai yang akan digunakan pada Operasi Modifikasi Cuaca di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (4/3)/BNPB
Petugas sedang mempersiapkan bahan semai yang akan digunakan pada Operasi Modifikasi Cuaca di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (4/3)/BNPB

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta mempertimbangkan operasi modifikasi cuaca (OMC) di malam hari untuk mengantisipasi curah hujan tinggi yang berisiko menyebabkan banjir. 

Plh. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta Maruli Sijabat mengatakan telah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mendukung pelaksanaan OMC pada malam hari.

Adapun, hal ini dilakukan menimbang BPBD memiliki keterbatasan pesawat untuk penerbangan di malam hari. 

"itu [pesawat untuk OMC di malam hari] yang dimiliki oleh BNPB. Jadi BNPB akan men-support tiga provinsi ini untuk penerbangan, untuk OMC yang dilaksanakan pada malam hari," ujarnya ketika ditemui di Balai Kota Jakarta Pusat, Selasa (11/3/2025). 

Lebih lanjut, Dia mengatakan bahwa untuk pelaksanaan OMC juga akan mempertimbangkan perkembangan di lapangan. Penerbangan juga akan dilakukan atas arahan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

"Jadi bila terjadi potensi untuk pertumbuhan awan konvektif, awan hujan, maka kita lakukan OMC Namun kalau misalnya tidak ada pertumbuhan awan hujan maka kita tidak lakukan OMC," ujarnya. 

Sekadar informasi, Gubernur Jakarta Pramono Anung mengatakan bahwa pelaksanaan operasi modifikasi cuaca (OMC) di Jakarta telah berjalan dari beberapa hari yang lalu.

Adapun, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta akan terus melakukan pemantauan untuk mengantisipasi curah hujan yang tinggi.  

Maruli juga menyampaikan bahwa pelaksanaan OMC pada 4-10 Maret 2025 telah mengurangi curah hujan secara signifikan.  

"Mengurangi cukup signifikan ya, 60 sampai dengan 70%. Jadi curah hujannya cukup bisa diminimalisir, kemudian juga bisa di retribusi lagi untuk curah hujannya," pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper