Bisnis.com, JAKARTA - PDIP membeberkan alasan pihaknya memutuskan mengajak Anies Baswedan untuk masuk ke barisan pasangan calon gubernur DKI Jakarta Pramono Anung-Rano Karno.
Sekretaris Jenderal DPP PDI-Perjuangan, Hasto Kristianto mengatakan bahwa DPP PDI-Perjuangan dan Anies Baswedan punya gagasan yang sama terkait demokrasi di Indonesia.
Menurut Hasto, PDIP dan Anies Baswedan memandang bahwa demokrasi Indonesia saat ini sudah tidak sehat dan harus segera diobati dengan kekuatan dari rakyat Indonesia.
"Karena itulah, kerja sama ini harus kami lakukan. Begitu banyak elemen masyarakat yang merespon ingin menyelamatkan sistem demokrasi Indonesia," tuturnya di Jakarta, Kamis (21/11).
Hasto menjelaskan bahwa PDI-Perjuangan dan Anies Baswedan tidak ingin alat negara dimanfaatkan untuk memenangkan calon tertentu di Pilkada Serentak 2024.
Menurutnya, persaingan antar paslon jadi tidak adil ketika alat negara mulai bergerak dan memenangkan paslon tertentu.
Baca Juga
"Ketika praktik yang intimidatif dibiarkan dan sumber daya negara itu dibiarkan, maka akan tercipta persaingan yang tidak sehat," katanya.
Maka dari itu, kata Hasto, PDIP mengajak Anies Baswedan untuk masuk ke barisan Pramono Anung-Rano Karno agar sistem demokrasi Indonesia kembali sehat.
"Jadi itulah komunikasi yang kami lakukan dengan Mas Anies Baswedan," ujarnya.