Bisnis.com, JAKARTA - Para calon yang berkontestasi di Pilkada Jakarta 2024 tengah berebut beking untuk mendongkrak elektabilitas, mulai dari Anies Baswedan hingga Joko Widodo (Jokowi).
Dua dari tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta, mendekat ke sosok-sosok yang memiliki pengaruh untuk mendulang suara.
Pramono Anung-Rano Karno misalnya, paslon tersebut terus merapat ke mantan gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Pramono-Rano telah beberapa kali merapat untuk jelang pencoblosan.
Baru-baru ini, Pramono Anung-Rano Karno bertemu dengan Anies pada Jumat (15/11/2024). Pertemuan tersebut dikatakan membahas mengenai Jakarta.
“Pagi ini, menyongsong terbitnya matahari, ngobrol soal kota Jakarta dan masa depannya dengan Mas Pramono Anung dan Bang Rano Karno di rumah,” tulisnya di caption postingan tersebut.
Mereka juga diketahui menyantap makanan yang dibuat oleh istri Anies, yakni Fery Farhati.
Baca Juga
“Ditemani lontong sayur dan kopi buatan Fery, bikin percakapan makin hangat dan menyenangkan,” terangnya.
Pertemuan tersebut berlanjur pada Rabu (20/10/2024). Kali ini Pramono-Rano dan Anies menggelar pertemuan bersama dengan para ulama dan habib.
“Alhamdulillah. Mengawali pagi dengan khidmat. Saya dan Bang Doel @si.rano dapat kesempatan sarapan dan silaturahmi bersama para ulama dan habib di kediaman mas @aniesbaswedan,” tulis sosok mantan sekretaris kabinet (seskab) tersebut.
Sementara itu, Calon Gubernur nomor urut satu di Jakarta, Ridwan Kamil (RK) memenuhi undangan Presiden ke-7 RI Joko Widodo untuk silaturahmi di Solo, Jawa Tengah, Jumat (1/11/2024).
Berdasarkan keterangan resmi yang diterima Bisnis, sosok yang akrab disapa Kang Emil diterima di kediaman pribadi Jokowi sekitar pukul 14.30 WIB. Mantan Gubernur Jawa Barat tersebut mengenakan kemeja biru langit dengan tekstur katun ringan.
Adapun, RK mengungkapkan bahwa keduanya berdialog soal pengembangan Jakarta ke depan. Ia mengaku meminta nasihat dari tokoh-tokoh senior yang pernah menjabat menjadi gubernur Jakarta.
“Saya sebagai yang lebih muda meminta masukan dan nasihat dari tokoh-tokoh senior. Pak Jokowi kita tahu juga dulunya gubernur Jakarta, jadi tadi saya secara khusus mendapat pembekalan dari beliau tentang Jakarta ke depannya,” jelas RK.
Tambahnya, RK mengatakan bahwa 90 persen isi pertemuannya adalah nasihat untuk dirinya untuk berbuat lebih baik dan membawa prestasi lebih lagi bagi Jakarta.
Senada dengan RK, Jokowi mengatakan bahwa pertemuannya membahas soal perencanaan Jakarta.
“Pak Ridwan Kamil ini memiliki pengalaman sebagai gubernur Jawa Barat, sehingga saya kenal betul beliau. Tadi diskusi mengenai perencanaan untuk Jakarta, gagasan-gagasan besar untuk Jakarta. Saya kira semuanya sudah sangat jelas,” ujar Jokowi.
Pertemuan berlanjut pada saat nongkrong dan ngopi bareng di salah satu kafe di wilayah Jakarta Pusat pada Senin malam (18/11/2024).
Pertemuan antara Jokowi dan Ridwan Kamil tersebut digagas oleh tim Ridwan Kamil-Suswono (RIDO). Tim RIDO pun turut serta mengundang sejumlah influencer media sosial untuk mendukung kegiatan tersebut.
Setelah itu, Jokowi dan Ridwan Kamil kembali bertemu pada saat acara Paguyuban Pujakesuma di Taman Mini Indonesia Indah pada Rabu (20/10/2024).
Jokowi mengemukakan Ridwan Kamil sudah banyak dikenal masyarakat, termasuk dari kelompok Paguyuban Pujakesuma. Maka dari itu, Jokowi meminta agar paguyuban tersebut ikut mendukung Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) agar bisa keluar jadi pemenang di Pilkada DKI Jakarta.
"Ya semua sudah kenal Pak Ridwan Kamil, sudah saya bisikin tadi," tuturnya di TMII Jakarta, Rabu (20/11).
Suara Anak Abah Vs Jokowi
Sepekan jelang pencoblosan Pilkada Jakarta, elektabilitas paslon terus bersaing berdasarkan survei terbaru.
Sejumlah lembaga survei juga telah merilis perolehan elektabilitas dari ketiga pasangan calon. Pramono-Rano tampak bersaing ketat dengan pasangan RIDO.
Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SRMC) menunjukan bahwa elektabilitas Pramono-Rano kini mendapat posisi nomor tertinggi dengan angka survei 46%. Kemudian, nomor urut kedua yaitu RIDO 39,1% dan terakhir pasangan Dharma-Kun 5,1%
Survei tersebut dilakukan mulai 31 Oktober 2024 - 9 November 2024 terhadap 1.210 warga DKI Jakarta dengan margin of error 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Direktur Eksekutif lembaga survei SMRC, Devi Irfani mengatakan bahwa Pramono-Rano terus mengalami peningkatan sejak survei yang terakhir. Pasalnya, sebelumnya pasangan tersebut hanya memperoleh suara sebesar 41,6%.
Hasil survei Litbang Kompas menunjukkan bahwa pasangan Pram-Rano berada di posisi teratas dengan 38,3%, kemudian RIDO 34,6%, dan Dharma-Kun 3,3%.
Survei ini dilakukan dengan wawancara tatap muka terhadap 800 responden pada tanggal 20-25 Oktober 2024. Margin of error survei ini kurang lebih sebesar 3,46%.
Meski demikian, data Litbang Kompas menunjukan bahwa elektabilitas pasangan RIDO unggul di kalangan Gen Z dan Gen Y muda (28-35). Meski demikian, Pramono-Rano tercatat unggul di kalangan Gen Y Madya (36-43 tahun)
Sementara itu, survei Poltracking, pasangan RK-Suswono memperoleh angka elektabilitas sebesar 51,6% dan Pramono - Rano sebesar 36,4%. Pasangan yang diusung dari PDI Perjuangan (PDIP) itu berada di urutan kedua.
Adapun, hasil dari Poltracking terungkap lewat survei tatap muka pada 10-16 Oktober 2024 yang melibatkan 2.000 responden, dengan margin of error kurang lebih sebesar 2,2% dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%.
Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yudha, mengungkapkan ada potensi pilkada di Jakarta berlangsung dalam satu putaran menimbang elektabilitas pasangan RIDO sebesar 51,6%. Namun, angka tersebut masih mepet dengan persyaratan Pilkada Jakarta, yakni 50%+1. artinya, potensi Pilkada berlangsung dua putaran masih terbuka lebar.
Adapun, hasil survei Poltracking sempat diperiksa oleh Dewan Etik Persepsi hingga akhirnya memberikan sanksi kepada Poltracking Indonesia. Awal penyelidikan ini dilakukan karena hasil Poltracking berbanding terbalik dengan LSI.
Poltracking kemudian memutuskan keluar dari Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi). Direktur Poltracking Indonesia Masduri Amrawi juga menyatakan Poltracking merasa diperlakukan tak adil.
Masduri juga mengatakan bahwa keluarnya Poltracking dari Persepsi bukan karena melanggar etik, tetapi dari awal pihaknya merasa ada anggota dewan etik Persepsi yang tendensius pada Poltracking Indonesia.
Di lain pihak, hasil survei LSI diketahui bahwa Pramono-Rano memperoleh elektabilitas paling tinggi, sebesar 41,6%, mengalahkan elektabilitas RIDO yang sebesar 37,4% dan Dharma-Kun 6,6%
Survei tersebut dilakukan LSI terhadap 1.200 warga DKI Jakarta pada 10-17 Oktober 2024, dengan margin of error 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%
Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan mengemukakan bahwa tingginya angka yang didapatkan pasangan Pramono Rano tersebut dikontribusi dari nama Rano Karno yang semakin dikenal oleh warga DKI Jakarta.