Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rano Karno Yakin Retribusi Sampah Tak Dibutuhkan di Jakarta

Cawagub Jakarta Nomor Urut 3, Rano Karno menilai bahwa retribusi sampah tidak dibutuhkan jika tata kelola sampah sudah benar dan efisien.
Calon wakil gubernur nomor urut tiga di Pilkada Jakarta Rano Karno kala menyusuri kios-kios Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (12/11/2024). JIBI/Jessica Gabriela Soehandoko
Calon wakil gubernur nomor urut tiga di Pilkada Jakarta Rano Karno kala menyusuri kios-kios Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (12/11/2024). JIBI/Jessica Gabriela Soehandoko

Bisnis.com, JAKARTA – Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jakarta Nomor Urut 3, Rano Karno menilai bahwa retribusi sampah tidak dibutuhkan jika tata kelola sampah sudah benar dan efisien.

Pria yang akrab disapa Bang Doel itu melihat bahwa buruknya tata kelola sampah yang juga tidak efisien maka berimbas dengan keluarnya peraturan retribusi sampah.

Hal itu diungkapkannya saat debat pamungkas calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta dengan tema Lingkungan Perkotaan dan Perubahan Iklim di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Minggu (17/1/2024).

“Pemilahan sampah itu harus berangkat dari rumah tangga. Sehingga masalah sampah bisa selesai sampai 35% jika bisa dipilah dari rumah tangga,” katanya dalam forum tersebut.

Menurut Bang Doel, bank sampah di negara maju, warga sudah bisa memilah sampah-sampah berdasarkan jenisnya.

“Misal sampah plastik justru bisa menghasilkan uang. kemasan plastik menjadi deposit. Peelu ada sistem pengaturan sampah sesuai jenis  dari hulu sampai hilir,” imbuhnya.

Rano Karno mengatakan, sampah bisa dikelompokkan. Kemudian pengelolaan sampah dikakukan secara modern. Sampah diolah menjadi bahan bakar kemudian sampah bisa menjadi energi menjadi PLTA.

Intinya, kata mantan Gubernur Banten itu, sampah bisa dijadikan produk yang bernilai tambah. Contohnya sampah bisa diconvert menjadi briket dan bisa jadi pengganti batu bara. Sehingga rendah emisi dan juga bisa jadi kerajinan dan manufaktur.

“Apabila sampah bisa dikelola dari rumah insyaallah retribusi sampah tidak dibutuhkan,” ucapnya.

Bang Doel menyarankan pengelolaan sampah seperti contoh pengelolaan di wilayah perumahannya.

Dia menjabarkan bahwa di komplek perumahannya, mereka punya pusat pelatihan untuk pembuatan kompos dan bank sampah.

“Saya punya usaha restoran dan kami memilah sampah dari rumah sudah dipisah-pisah. Sampah karton dan plastiknya dipisahkan, lalu kirim ke bank sampah,” imbuhnya.

Dia pun mengatakan, apa yang sudah diterapkan di pemukimannya tersebut bisa diimplementasikan dan menjadi pelatihan terciptanya satu ekosistem sampah.

“Saran saya nanti kami akan ciptakan ekosistem seperti ini di setiap perumahan agar sampah bisa menjadi rezeki bukan menjadi masalah,” pungkas Rano Karno.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper