Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Optimisme PDIP Lihat Tren Elektabilitas Pramono-Rano Terus Naik

PDIP optimistis tren kenaikan elektabilitas Pramono Anung dan Rano Karno akan terus berlanjut.
Juru bicara (Jubir) PDIP Chico Hakim. Dok Instagram @chicohakim
Juru bicara (Jubir) PDIP Chico Hakim. Dok Instagram @chicohakim

Bisnis.com, JAKARTA-- Juru Bicara PDI Perjuangan alias PDIP Chico Hakim menganggap tren peningkatan elektabilitas Pramono Anung dan Rano Karno tidak bisa lepas dari peran 'Si Doel Effect' yang memiliki popularitas tinggi di masyarakat Jakarta.

Chico bahkan optimistis tren itu terus terjaga dan bisa terus menaikan elektabilitas Pramono-Rano hingga pencoblosan di Pilkada DKI Jakarta. Apalagi popularitas Rano Si Doel bisa melengkapi elektabilitas Pramono yang belum populer di kalangan warga DKI Jakarta.

"Artinya ini benar-benar pertarungan oleh pihak kami yang bisa disebut sebagai dwi tunggal yang juga saling melengkapi baik itu dalam kompetensi tapi juga dalam elektabilitas," tuturnya di Jakarta, Kamis (24/10/2024).

Chico menjelaskan jika Pramono Anung bisa lebih dikenal lagi oleh warga DKI Jakarta, maka elektabilitas Pramono-Rano semakin melesat jauh di atas Ridwan Kamil-Suswono

"Jadi mas Pram ini masih belum dikenal 80 persen dan itu adalah batas minimal seharusnya untuk seorang cagub dikenal namun belum dikenalnya mas Pram saja surveinya sudah menunjukkan keunggulan," katanya.

Chico mengatakan meskipun elektabilitas jagoannya kini sudah berada di angin, tapi Chico menyarankan agar semua simpatisan dan pendukung Pramono-Rano agar tidak jumawa.

"Kami tidak akan jumawa, berusaha untuk tidak lengah dan tetap fokus sesuai jalur yang kita tetapkan dalam berkampanye," ujarnya.

Beda Hasil Survei 

Sementara itu, Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan Poltracking Indonesia memiliki kesimpulan berbeda mengenai hasil survei elektabilitas calon gubernur dan wakil gubernur yang akan bertanding di Pilkada Jakarta 2024. 

Hasil survei LSI, misalnya, mengungkap bahwa pasangan Pramono Anung - Rano Karno memperoleh elektabilitas paling tinggi, sebesar 41,6%, mengalahkan elektabilitas Ridwan Kamil (RK) - Suswono yang sebesar 37,4%. 

Survei tersebut dilakukan LSI terhadap 1.200 warga DKI Jakarta pada 10-17 Oktober 2024, dengan margin of error 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%. 

Sementara itu, survei Poltracking, pasangan RK-Suswono memperoleh angka elektabilitas sebesar 51,6% dan Pramono - Rano sebesar 36,4%. Pasangan yang diusung dari PDI Perjuangan (PDIP) itu berada di urutan kedua. 

Adapun, hasil dari Poltracking terungkap lewat survei tatap muka pada 10-16 Oktober 2024 yang melibatkan 2.000 responden, dengan margin of error kurang lebih sebesar 2,2% dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%. 

Dalam catatan Bisnis, perbedaan hasil survei itu biasa terjadi karena setiap lembaga survei memiliki metode dan pemetaan terhadap calon responden yang akan disurvei terkait Pilkada Jakarta. 

Soal jumlah responden misalnya, kesimpulan LSI diperoleh setelah mereka mengumpulkan survei dari sebanyak 1.200 responden. Sementara itu, Poltracking sebanyak 2.000 responden.

LSI: Ada Efek ‘Si Doel’

Adapun Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan mengemukakan bahwa tingginya angka yang didapatkan pasangan Pramono Rano tersebut dikontribusi dari nama Rano Karno yang semakin dikenal oleh warga DKI Jakarta. 

Rano Karno telah dikenal oleh 67,1% warga DKI Jakarta jika dibandingkan calon wakil yang lain seperti Suswono hanya 14,8% dan Kun Wardhana hanya 2%, sisanya 16,1% massa mengambang.  

"Kalau cagubnya, lebih terkenal Ridwan Kamil yang meraih dukungan 40,6%, lalu Pramono 34,5% dan Dharma Pongrekun 5,7%," katanya.

Poltracking: Pilkada Jakarta 1 Putaran

Sedangkan, Direktur Eksekutif Poltracking, Hanta Yudha, mengungkapkan ada potensi pilkada di Jakarta berlangsung dalam satu putaran. Hal ini menimbang elektabilitas pasangan RK-Suswono, yang menempati urutan pertama dengan angka sebesar 51,6%. 

Kendati demikian, suara tersebut masih sangat mepet dengan persyaratan di Pilkada Jakarta, yakni sebesar 50%+1. Itu artinya, potensi Pilkada berlangsung dua putaran masih terbuka lebar.

“Kalau Pilkadanya tinggal kurang dari satu minggu, atau besok sudah hari tenang, maka survei ini akan lebih konklusif untuk memprediksi kemungkinan pemenangnya. Tapi karena pilkada Jakarta paling sangat dinamis, masing mungkin ada fluktuasi perubahan seterusnya, maka dinamika politik masih mungkin terjadi,” terangnya


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper