Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tebing Tol Bintaro Veteran Longsor, BPBD DKI: Akibat Hujan Deras

BPBD Provinsi DKI Jakarta memastikan tidak ada korban dalam peristiwa longsor yang terjadi pada tebing exit Tol Bintaro Veteran di Jakarta Selatan.
Ilustrasi Jalan Tol - Freepik
Ilustrasi Jalan Tol - Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta memastikan tidak ada kobran dalam peristiwa longsor yang terjadi pada tebing exit Tol Bintaro Veteran di Jakarta Selatan.

Kepala BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji mengatakan, longsor pada tebing exit Tol Bintaro Veteran itu terjadi hari ini, Sabtu 6 Juli 2024 sekitar pukul 13.25 WIB di Jalan Mulya Bakti RT 06 RW 001, Kelurahan Bintaro, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Dia menyebut, longsor dipicu oleh hujan lebat yang mengguyur sebagian besar wilayah Jabodetabek. Adapun, panjang dan tinggi longsor tersebut diperkirakan sekitar 2 meter x 2 meter.

"Tanah yang menutupi jalan telah dilakukan pengerjaan oleh pihak Jasa Marga," ujar Isnawa dalam keterangannya, Sabtu (6/7/2024).

Atas terjadinya longsor di tebing exit Tol Bintaro Veteran itu sempat membuat akses Jalan Mulya Bakti tertutup material longsor. Dia pun memastikan tidak ada korban dalam kejadian tersebut.

Sebelumnya, viral di media sosial Instagram video yang menunjukkan detik-detik terjadinya longsor pada tebing exit Tol Bintaro Veteran. Video tersebut diunggah salah satunya oleh akun @jakartaselatan24jam. Dalam video tersebut tercantum keterangan bahwa longsor terjadi di titi kenal SPBU Kodam Bintaro.

Adapun, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan penyebab hujan yang kerap turun di sebagian besar wilayah Indonesia meskipun telah memasuki musim kemarau. 

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia telah masuk musim kemarau, dan puncaknya akan terjadi pada Juli dan Agustus 2024. Namun demikian, dia menyebut bahwa hujan dengan intensitas tertentu masih bisa terjadi saat kemarau.

"Bukan berarti dalam periode kemarau tidak ada hujan sama sekali, tetapi ada hujan meskipun kisaran [curah hujan] di bawah 50 mm per dasariannya," katanya dalam keterangan resmi, Sabtu (6/7/2024).

Lebih lanjut, dia mengungkapkan bahwa terdapat potensi peningkatan curah hujan secara signifikan di sejumlah wilayah Indonesia dalam sepekan ke depan. Fenomena ini disebabkan oleh dinamika atmosfer di lingkup regional dan global, seperti fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) hingga Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial di berbagai wilayah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Rachmawati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper