Bisnis.com, JAKARTA – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengungkapkan alasannya ingin membangun food estate atau lumbung pangan di Kepulauan Seribu.
Menurutnya, pembangunan lumbung pangan bagi Provinsi DKI Jakarta tidak mungkin dilakukan di wilayah daratan, sehingga dia menilai perlu untuk memaksimalkan potensi laut.
“Di DKI daratan tidak mungkin jika suatu saat [dibangun lumbung pangan]. Ini bagian dari pada DKI Jakarta, luas lautan kita cukup banyak,” katanya di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (25/3/2024).
Heru Budi berniat menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) hingga Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk mewujudkan hal tersebut.
Menurutnya, terdapat hasil laut dari Kepulauan Seribu yang dapat diandalkan sebagai basis lumbung pangan, seperti rumput laut hingga beragam jenis ikan.
“Ada rumput laut, ikan kerapu, ikan napoleon. Ini pendapatan asli daerah [PAD] DKI masa depan,” lanjutnya.
Baca Juga
Selain itu, ketika ditanya perihal sumber anggaran yang mungkin digunakan untuk mengembangkan lumbung pangan ini, Heru Budi membuka peluang untuk menggandeng pihak swasta.
Sebelumnya, Heru Budi menyatakan ingin mengembangkan lumbung pangan atau food estate di kawasan Kepulauan Seribu mulai 2025 mendatang.
Dia menyebut bahwa kebutuhan bahan pokok di dunia saat ini kian berkurang, sehingga diperlukan langkah untuk menyokong kebutuhan pangan Provinsi DKI Jakarta.
"Kita melihat kebutuhan bahan pokok semakin berkurang di dunia. Maka pada 2025 dan seterusnya memang harus dipikirkan Kepulauan Seribu menjadi lumbung pangan bagi masyarakat DKI Jakarta,” ujar Heru Budi dalam keterangannya, Selasa (19/3/2024).
Menurutnya, satu-satunya kabupaten administrasi dalam lingkup Provinsi DKI Jakarta itu cocok untuk dikembangkan menjadi food estate karena kaya akan hasil laut.
Dia menyebut bahwa hasil laut Kepulauan Seribu seperti ikan, rumput laut, ganggang, dan lain sebagainya dapat menjadi pumpunan lumbung pangan.