Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pagi Ini Kualitas Udara Jakarta Turun ke Peringkat 7 Dunia, Tetap Tidak Sehat

Kualitas udara DKI Jakarta turun menempati ranking 7 dunia, tetapi masih tetap tidak sehat.
Warga yang menggunakan masker melintas di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta, Selasa (8/8/2023). Pemprov DKI Jakarta mengimbau warga menggunakan masker untuk mengantisipasi polusi udara di Ibu Kota.  - JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha
Warga yang menggunakan masker melintas di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta, Selasa (8/8/2023). Pemprov DKI Jakarta mengimbau warga menggunakan masker untuk mengantisipasi polusi udara di Ibu Kota. - JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Kualitas udara di Ibu Kota Jakarta Sabtu (26/8/2023) pagi tidak sehat bagi kelompok sensitif. Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi berada di angka 125 AQI US pada pukul 06.00 WIB dan menempati peringkat ke-7 di dunia.  

Level ini dapat diartikan udara Jakarta tidak sehat bagi kelompok sensitif masyarakat, sehingga disarankan untuk mengenakan masker saat bepergian. 

Selanjutnya, untuk tingkat konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 45.4µg/m³ atau setara dengan 9,1 kali dari nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).  

Sementara itu, suhu di Jakarta pagi hari ini 27 derajat Celcius dengan tingkat kelembapan 84 persen, gerak angin 5,5 km/h, dan tekanan sebesar 1011 mbar.

Sebagai informasi, peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berada di posisi ke-7 di dunia dengan indikator warna adalah oranye, yang artinya tidak sehat bagi kelompok sensitif. 

Adapun indikator warna lainnya yaitu ungu yang berarti sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik, kuning sedang, dan merah tidak sehat. 

Seiring kualitas udara Jakarta yang berada pada indikator oranye, masyarakat Jakarta diimbau untuk menggunakan masker jika berada di luar ruangan, menutup jendela agar terhindar dari udara kotor dari luar, dan menghindari aktivitas olahraga di luar ruangan.

Warga Jakarta juga disarankan menyalakan penyaring udara di dalam ruangan agar udara yang masuk tidak membahayakan kesehatan. 

Polusi udara diperkirakan telah menyebabkan 8.500 kematian di Jakarta pada 2023. Polusi udara juga telah merugikan sekitar US$2,2 miliar atau Rp33,6 triliun di Jakarta pada 2023.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper