Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Simalakama Mobilitas Masyarakat Jakarta Pulih: Ekonomi Tumbuh, Polusi Meningkat

Kualitas udara Jakarta kian memburuk seiring pulihnya mobilitas masyarakat. Namun, pemulihan mobilitas juga berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Ibu Kota
Simalakama Mobilitas Masyarakat Jakarta Pulih: Ekonomi Tumbuh, Polusi Meningkat / Ilustrasi polusi udara di Jakarta
Simalakama Mobilitas Masyarakat Jakarta Pulih: Ekonomi Tumbuh, Polusi Meningkat / Ilustrasi polusi udara di Jakarta

Bisnis.com, JAKARTA — Mobilitas masyarakat yang terus pulih ditengarai menjadi penyebab kualitas udara Jakarta kian memburuk. Hal itu disampaikannya Pengamat perkotaan Universitas Trisakti Yayat Supriyatna.

"Aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat semakin normal, artinya kembali seperti sebelum pandemi Covid-19, berarti potensi kemungkinan besar polusi semakin meningkat,” ujar Yayat kepada Bisnis, Senin (12/6/2023).

Polusi yang meningkat tersebut mayoritas dipengaruhi oleh penggunaan kendaraan pribadi. Menurut Yayat, pengguna motor saat ini mencapa 13 juta unit, sedangkan mobil sekitar 4 juta hingga 5 juta unit.

“Berarti ada hampir 18 juta unit kendaraan pribadi yang berputar di Jakarta, artinya ini menambah potensi polusi udara yang semakin meningkat,” jelasnya.

Aktivitas tersebut dinilai tidak berimbang dengan fasilitas transportasi umum, bahkan target untuk mencapai 60 persen penggunaan transportasi publik belum tercapai.

Yayat menyampaikan, meskipun pembenahan fasilitas transportasi umum sudah dilakukan dengan cara melakukan berbagai pembangunan di sejumlah titik, tetapi hal ini dinilai belum bisa menyelesaikan masalah kualitas udara Jakarta yang memburuk.

Seperti diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta saat ini tengah melakukan peningkatan layanan transportasi umum, seprti KRL, Transjakarta, dan saat ini yang masih berjalan adalah MRT dan LRT.

“Pembangunan MRT walaupun belum selesai, LRT sebentar lagi, jadi sebetulnya diharapkan dengan adanya angkutan-angkutan masal itu, mampu tidak mereduksi polusi udara,” jelasnya.

Sebagai informasi, kualitas udara di Ibu Kota terpantau bertambah buruk. Bahkan, Jakarta sempat menempati posisi kedua sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia pada Senin (12/6/2023).

Dilansir dari IQAir, kualitas udara Jakarta pada hari ini pukul 12.05 WIB mencapai AQI US 156 yang menempatkan sebagai kota dengan kualitas udara terburuk nomor 2 di bawah Hanoi, Vietnam.

Kualitas udara di Hanoi hanya terpaut tipis dengan Jakarta dengan level AQI US 157.

Di sisi lain, ekonomi DKI Jakarta terus tumbuh seiring pelonggaran kegiatan masyarakat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) ekonomi Jakarta terus mencatat pertumbuhan positif pada kuartal pertama 2023.

BPS menyebut peningkatan aktivitas masyarakat setelah diberhentikannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mendorong perekonomian Jakarta pada periode ini.

Selain itu, menurunnya harga komoditas energi dan terjaganya permintaan domestik turut mendukung pertumbuhan ekonomi Jakarta.  Ekonomi Jakarta triwulan I-2023 tumbuh 4,95 persen (yoy). 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper