Bisnis.com, JAKARTA - Warganet di media sosial khususnya Twitter ramai menyoroti kinerja dari kepolisian.
Bahkan, #percumaadapolisi menjadi trending topik dengan urutan teratas.
Dari penelusuran Bisnis, salah satu yang menjadi sorotan warganet terkait kinerja kepolisian tersebut berawal dari adanya penolakan laporan korban perampokan di Jakarta Timur.
Kasus dugaan penolakan laporan korban perampokan yang dilakukan oleh oknum kepolisian itu diketahui terjadi pada Selasa 7 Desember 2021 lalu.
Kabar tersebut belakangan menjadi perhatian publik setelah videonya viral di media sosial.
Baca Juga
Dalam unggahan itu, korban menceritakan dirampok di Jalan Sunan Sedayu, Jakarta Timur.
Saat membuat laporan ke Polsek Pulogadung, korban mengaku mendapat respons kurang baik, sebab ditolak oleh polisi.
"Saat saya ditanya-tanya oleh polisi, dia justru menyarankan saya pulang untuk menenangkan diri, dan percuma kalau mau dicari juga," tulis korban dalam unggahan yang viral tersebut seperti dikutip Tempo.
Tak hanya itu, Polisi juga justru memarahinya karena mengambil uang tunai dalam jumlah banyak di ATM. Korban perampokan itu menyebut polisi di Polsek Pulogadung itu bicara dengan nada tinggi.
"Setelah itu, polisi tersebut justru ngomelin saya 'lagian Ibu ngapain sih ngambil ATM banyak-banyak, kalau begini jadi repot. Apalagi banyak potongan biaya admin juga, dengan nada bicara tinggi," tulis dia.
Setelah kasus tersebut viral di media sosial, Polda Metro Jaya akhirnya turun tangan.
Oknum polisi yang diketahui bernama Aipda Rudi Panjaitan itu saat ini telah dicopot dari jabatannya untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Endra Zulpan mengatakan, tindakan oknum anggotanya itu mencoreng citra institusi Polri dan akan diberikan sanksi tegas jika terbukti bersalah.