Bisnis.com, JAKARTA - Laboratorium pengetesan spesimen Covid-19 wilayah kerja DKI Jakarta siap meningkatkan kapasitas sesuai target Presiden Joko Widodo atau Jokowi, yakni 10.000 tes per hari se-Indonesia.
Seperti diketahui, Keputusan Menteri Kesehatan No HK.01.07/Menkes/182/2020 mengamanatkan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) DKI Jakarta dan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman sebagai laboratorium pemeriksa Covid-19 wilayah kerja DKI Jakarta.
Terkini, di tengah terus meningkatnya orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), dan kasus positif Covid-19 di Ibu Kota, kedua laboratorium bersiap meningkatkan kapasitas hingga 1.000 sampai 1.600 tes per hari.
Kepala Labkesda DKI Jakarta Endra Muryanto menjelaskan cara menambah kapasitas, yakni lewat membangun laboratorium darurat di rumah sakit (RS) rujukan Covid-19 di Jakarta.
Labkesda DKI kini memiliki kapasitas 200 tes per hari dari laboratorium utamanya. Laboratorium darurat yang telah berjalan, berada di RSUD Pasar Minggu juga memiliki kapasitas 200 tes per hari.
Dalam waktu dekat, Labkesda DKI akan menambah lagi kapasitas 200 tes per hari lewat pembangunan laboratorium darurat di RSKD Duren Sawit.
Baca Juga
"Sekarang yang di Duren Sawit sampai tahapan spesifikasi apa yang mau diisi ke dalam, kalau tidak besok atau lusa sudah jalan," ujar Endra ketika dikonfirmasi, Rabu (22/4/2020).
Dia mengungkap bahwa laboratorium darurat ini merupakan hasil kerja sama dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi).
Labkesda DKI Jakarta masih berharap ada bantuan PCR otomatis menggunakan robotik yang kapasitasnya signifikan.
"Saya dengar ada [bantuan], tetapi belum ke Labkesda DKI. Kalau sudah ada, senang banget saya."
Hal senada diungkap Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Profesor Amin Soebandrio, pihaknya tengah berupaya meningkatkan kapasitas pengetesan lewat upgrade pengadaan PCR.
"Saat ini masih sekitar 360-an [sampel per hari] akan meningkat sampai dua kali lipat. Harapannya Eijkman bisa upgrade lagi, ditargetkan mencapai 1.000 tes per hari," ujarnya kepada Bisnis.
Namun demikian, Amin mengingatkan bahwa ketersediaan stok test kit juga penting, untuk mendukung target peningkatan kapasitas pengetesan Covid-19.
"Sesuai dengan arahan bapak Presiden itu kan kita se-Indonesia diharapkan sehari mampu mengetes 10.000 [sampel]. Tentunya harus diimbangi dengan peningkatas kapasitas lab, ketersediaan peralatan, reagen, dan sumber daya manusia [SDM]-nya," tambahnya.