Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyek Tol Layang Dimoratorium, Elevated MRT Jakarta Hampir Rampung

Pemerintah menyatakan menunda sementara pelaksanaan proyek konstruksi tol layang (elevated) di Indonesia. Pernyataan tersebut dikeluarkan setelah insiden kecelakaan konstruksi Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu), Selasa (20/2/2018) dini hari.
Pekerja menyelesaikan pembangunan konstruksi mass rapid transit di Jakarta, Senin (8/1)./JIBI-Dwi Prasetya
Pekerja menyelesaikan pembangunan konstruksi mass rapid transit di Jakarta, Senin (8/1)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah menyatakan menunda sementara pelaksanaan proyek konstruksi tol layang (elevated) di Indonesia.

Pernyataan tersebut dikeluarkan setelah insiden kecelakaan konstruksi Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu), Selasa (20/2/2018) dini hari.

Salah satu proyek jalur layang di Ibu Kota yang tengah dikebut penyelesaiannya yaitu Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta.

Direktur Konstruksi MRT Jakarta Silvia Halim mengatakan pihaknya tengah mengejar pembangunan seluruh konstruksi fisik jelang operasional pada Maret 2019.

"Progress fisik elevated sudah di 86.8%. Sementara itu, progres keseluruhan mencapai 90,96%," ujarnyak ketika dihubungi Bisnis, Selasa (20/2/2018).

Dia menuturkan belum mendapat informasi resmi atau formal instruction dari pemerintah terkait penghentian pembangunan konstruksi tol layang.

Meski demikian, Silvia mengatakan pekerjaan terus berjalan dengan mengedepankan unsur keselamatan dan keamanan kerja (K3) baik oleh kontraktor, subkontraktor, maupun pekerja di lapangan.

Menurutnya, insiden yang terjadi pada proyek konstruksi akhir-akhir ini menjadi perhatian sekaligus pembelajaran bagi MRT Jakarta.

"Kami tangkap dan berbagi pengalaman dengan kontraktor. Kami minta semua mitra benar-benar waspada dengan segala potensi yang bisa terjadi di lapangan," imbuhnya.

Seperti diketahui, Tol Becakayu merupakan satu dari belasan ruas tol yang dikerjakan oleh Waskita.

Adapun proyek Tol Becakayu dikerjakan Waskita sejak tahun 2014 dengan panjang ruas 11 kilometer. Rubuhnya cetakan tiang pancang mengakibatkan tujuh orang mengalami luka-luka.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper