Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bima Arya Keluhkan Kinerja Pemkot Bogor

Bisnis.com, BOGOR Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto menegur jajaran Pemkot Bogor yang dinilainya kurang cekatan dalam menangkap peluang pemberdayaan ekonomi masyarakat. Alhasil, celah tersebut kembali dijaring pihak swasta.
Direktur Risk, Management and Complience PT Bank Syariah Mandiri Putu Rahwidhiyasa (kedua kiri) dan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto (tengah) di sela-sela penyerahan secara simbolis bibit pohon pala, di Bogor Barat, Jawa Barat, Senin (12/2/2018)./JIBI-Dini Hariyanti
Direktur Risk, Management and Complience PT Bank Syariah Mandiri Putu Rahwidhiyasa (kedua kiri) dan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto (tengah) di sela-sela penyerahan secara simbolis bibit pohon pala, di Bogor Barat, Jawa Barat, Senin (12/2/2018)./JIBI-Dini Hariyanti

Bisnis.com, BOGOR — Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto menegur jajaran Pemkot Bogor yang dinilainya kurang cekatan dalam menangkap peluang pemberdayaan ekonomi masyarakat. Alhasil, celah tersebut kembali dijaring pihak swasta.

Hal tersebut disampaikan sewaktu meresmikan area UMKM pengolahan buah pala bernama Kampung Pala, di Kelurahan Loji, Bogor Barat, Senin (12/2/2018).

“Yang angka potensi daerah sektor swasta, dinas bersangkutan ngapain? Kadang saya malu, saya hanya pidato sambutan saat peresmian,” tutur Bima.

Kendati demikian, Bima tetap memaparkan sisi positifnya, yakni agresivitas swasta sebagai pemacu supaya pemkot setempat lebih lincah dalam mendampingi masyarakat. Dia menilai, Kampung Pala yang dikembangkan Mandiri Syariah melalui Laznas BSM Umat sebagai bentuk pemberdayaan ekonomi.

“Ini saatnya pemkot lebih kencang bergerak ke depan. Seperti yang dilakukan BSM, menghidupkan yang sudah mati. Kampung ini dulunya sentra buah pala lalu hilang pada era 1980-an. Kita rindu pala, kesemek, kenari,” kata Bima.

Sementara itu, Direktur Risk, Management, and Compliance BSM Putu Rahwidhiyasa menjelaskan bahwa perseroan bekerja sama dengan Laznas BSM Umat akan terus melakukan bimbingan kepada pelaku UMKM yang belum layak secara perbankan supaya skala bisnisnya terus berkembang.

“Mereka yang belum dapat diproses oleh bank akan dibimbing Laznas, didanai menggunakan dana yang dikumpulkan Laznas baik dari zakat, infaq, maupun shadaqah. Mereka didampingi, kalau bisnisnya sudah tumbuh supaya bisa bankable,” ujar Putu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper