Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pembangunan gedung Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) di Cimanggis, Depok, akan dilakukan pada pekan ini. Peletakan batu pertama akan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo.
"Insya Allah minggu ini peletakan batu pertama oleh presiden," kata Kalla di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin, 15 Januari 2018.
Di tengah rencana pembangunan tersebut, ada desakan agar salah satu situs bersejarah di sekitar area rencana pembangunan kampus itu yaitu Rumah Cimanggis diselamatkan. Rumah Cimanggis adalah bekas rumah peninggalan Gubernur Jenderal VOC Petrus Albertus van der Parra.
Menyikapi hal tersebut, Kalla meminta agar isu tersebut jangan dianggap. Menurutnya, tidak ada yang pantas dibanggakan dari bekas bangunan rumah tersebut. "Rumah itu rumah istri kedua dari penjajah yang korup. Masak situs itu harus ditonjolkan," kata Kalla.
Kalla menilai situs tersebut tak layak menjadi situs masa lalu. Apalagi, proyek yang akan dibikin di dekat lokasi tersebut adalah bangunan kampus sebagai situs masa depan. Menurutnya, pembangunan kampus UIII adalah untuk tujuan masa depan dalam menyebarkan Islam moderat. "Islam moderat di Indonesia yang mempunyai pengaruh luas. Jangan terpengaruh dengan isu rumah istri kedua orang Belanda yang korup. Apa yang mesti dibanggain?" ujar Kalla.
Karena itu, Jusuf Kalla meminta agar jangan ada pihak yang mempertentangkan antara bekas bangunan itu dengan pemanfaatan kampus UIII. Apalagi bekas bangunan tersebut tidak termasuk ke dalam wilayah kampus UIII. Pembangunan kampus hanya memerlukan 15-20 persen lahan yang ada di wilayah tersebut.
Dana pembangunan kampus UIII berasal dari APBN sekitar 400 miliar. Lokasi kampus berada di lapangan pemancar RRI, Cimanggis, Depok, dengan luas lahan 143 hektare.
Bangunan bersejarah Rumah Cimanggis yang ada di dalam kawasan itu kini nasibnya mengenaskan. Warga Kota Depok pada dua pekan lalu menggelar acara di sana. Mereka menuntut pemerintah yang akan membangun kampus UIII untuk memerhatikan dan merestorasi bangunan ini kemudian dijadikan Museum.