Bisnis.com, JAKARTA--Laju Inflasi di DKI Jakarta sepanjang Januari-Desember 2017 mencapai 3,72,%.
Kepala Badan Pusat Statistik DKI Jakarta Thoman Pardosi mengatakan tingginya tingkat inflasi pada tahun lalu terjadi lantaran melonjaknua harga-harga pada Desember yakni 0,65%.
"Sebenarnya capaian inflasi di Ibu Kota sejak awal tahun sudah cukup bagus. Namun, memang kebablasan di akhir tahun," ujarnya di kantor BPS DKI, Selasa (2/1/2018).
Dia menuturkan ada tiga kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi terbesar, yaitu bahan makanan (2,23%), transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan (0,7%), dan kesehatan (0,45%).
Menurutnya, inflasi pada kelompok bahan makanan terjadi karena adanya kenaikan harga pada sub-kelompok bumbu-bumbuan.
"Paling besar itu cabai merah. Selain itu, komoditas lain yang mendongkrak inflasi yaitu ayam dan telur ayam ras," katanya.
Baca Juga
Sementara itu, komoditas penyumbang inflasi pada Desember a.l. angkutan udara, tarif pulsa ponsel, dan telur ayam ras.
Pada Desember, dari 82 kota yang diteliti seluruhnya mengalami inflasi. Kota dengan inflasi tertinggi yaitu Jayapura 2,28 % dan terendah di Sorong 0,18%.
"Jakarta menempati urutan ke 45 dari seluruh kota yang mengalami inflasi," imbuhnya.