Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sandiaga Dorong Program Urban Farming di Penjuru Jakarta

Program urban farming atau konsep pertanian di perkotaan sudah dimulai sejak 2016 silam dengan menerapkan konsep vertical farming di sejumlah pemukiman padat DKI Jakarta.
Wakil Gubernur Sandiaga Uno terlihat memakai sepatu olahraga berwarna hitam saat hari pertama berkantor di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (17/10/2017)./Antara
Wakil Gubernur Sandiaga Uno terlihat memakai sepatu olahraga berwarna hitam saat hari pertama berkantor di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (17/10/2017)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA -- Program urban farming atau konsep pertanian di perkotaan sudah dimulai sejak 2016 silam dengan menerapkan konsep vertical farming di sejumlah pemukiman padat DKI Jakarta.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan program ini nantinya akan didorong untuk terus berkembang dengan menargetkan 150 wilayah di DKI menerapkan program tersebut.

"[Sudah] ada 15 titik wilayah Gang Hijau, kita akan tingkatkan jadi 150 titik," ujarnya usai meresmikan Urban Farming di RW 10, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis (28/12/2017).

Dia mengatakan keberadaan urban farming tidak hanya dikhususkan bagi daerah pemukiman, ke depannya urban farming akan dilibatkan di sejumlah rumah susun dan bahkan lahan tidur di sekitar Sudirman-Thamrin.

"Kita dorong vertical farming. Kita dorong lahan tidur semua dihijaukan termasuk Jalan Sudirman, Jalan Thamrin kan keren nanti kalau hijau, nanti kita kasih insentif juga," tuturnya.

Sandiaga mengatakan keberadaan urban farming bertujuan untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok dalam pengadaan bahan pangan.

Selain itu program tersebut juga dapat membuka banyak lapangan kerja pertanian serta memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pemanfaatan ruang terbuka hijau.

"Kegiatan ini juga punya potensi dari nilai ekspor. Ini kita harapkan direplikasi di wilayah lain," ujarnya.

Sandiaga meyakinkan bahwa keberlangsungan urban farming ini didukung oleh Pemprov DKI dengan cara setiap surplus hasil pertanian akan ditampung oleh BUMD.

"Setiap BUMD wajib membeli jika ada surplus di sini. Hasil pertanian ini kita pastikan terbeli supaya ada hasil ekonomis," katanya.

Tidak hanya bekerjasama dengan BUMD, Sandiaga juga mengatakan nantinya surplus hasil pertanian dapat didistribusikan kepada bidang usaha retail.

Hal ini memungkinkan adanya jaminan hasil produksi pertanian warga tidak hanya dikonsumsi sendiri dan dapat dijadikan sumber penghasilan.

"Kem Chiks, Carrefour, Alfamart, Jakgrosir, Jakmart, OK-OCE mart itu kita harus rangkul semua supaya produknya bisa diserap masyarakat," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper