Kabar24.com, JAKARTA – Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 yakni Anies Baswedan dan Sandiaga Uno akan mencoblos di tempat pemungutan suara (TPS) Cilandak Barat, Jakarta Selatan, dan TPS Kelurahan Selong, Jakar ta Selatan.
Berdasarkan informasi yang Bisnis peroleh, Anies akan mencoblos di TPS 028 Kel. Cilandak Barat sedangkan Sandiaga di TPS 1 Kel. Selong, Jakarta Selatan. Media massa sepertinya akan menyerbu TPS tersebut untuk memantau langsung pemberian suara oleh pasangan nomor urut 1 itu pada hari pencoblosan yaitu Rabu 15 Februari.
Berdasarkan data KPU, di kelurahan tempat Anies tinggal di Cilandak Barat Jakarta Selatan ada 81 TPS dengan total jumlah pemilih 44.678 orang dengan komposisi 22.236 laki-laki dan 22.442 perempuan.
Sementara itu, di kelurahan Sandiaga tinggal di Kelurahan Selong Jakarta Selatan ada 6 TPS dengan total jumlah pemilih 3.136 orang dengan komposisi 1.523 laki-laki dan 1.613 perempuan.
Pilgub DKI 2017 diikuti oleh tiga pasangan calon yakni pasangan nomor urut 1 Agus Harimurti Yudhoyono dan Silviana Murni, nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat, serta nomor urut 3 Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Beberapa lembaga menyajikan hasil survei yang berbeda terkait dengan elektabilitas tiga pasangan calon. Hasil quick count kemungkinan besar menyajikan hal serupa.
Berikut ini TPS dari calong gubernur dan calon wakil gubernur DKI berdasarkan informasi yang diperoleh Bisnis:
Pasangan Nomor Urut 1:
Agus Yudhoyono: TPS 6 Kel. Rawa Barat Jakarta Selatan
Sylviana Murni : TPS 103 Kel. Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur
Pasangan Nomor Urut 2
Ahok: TPS 54 Kel. Pluit Jakarta Utara
Djarot: TPS 8 Kel. Kuningan Timur Jajakarta Selatan
Pasangan Nomor Urut 3
Anies : TPS 028 Kel. Cilandak Barat Jakarta Selatan
Sandi : TPS 1 Kel. Selong Jakarta Selatan
Sudah menjadi kelaziman, di setiap pemilu akan banyak lembaga survei politik yang melakukan hitung cepat alias quick count termasuk juga di Pilgub DKI 2017. Quick count alias hitung cepat secara singkat didefinisikan sebagai metode untuk mengetahui hasil pemilihan umum dengan melakukan verifikasi melalui sampel hasil pemilu di TPS.
Kalau melihat apa yang terjadi belakangan ini bahwa beberapa lembaga survei menyajikan hasil survei yang berbeda-beda tentan siapa yang bakal unggul, kemungkinan besar hasil quick count Pilgub DKI 2017 bakal memunculkan hasil yang berbeda juga antara satu lembaga dengan lembaga lainnya
Kita masih ingat bagaimana dulu pada Pemilihan Presiden 2014 terjadi hal serupa di mana ada lembaga survei yang menyatakan pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang menang, tetapi ada juga hasil quick count yang menyebut pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa yang unggul.
Kejadian itu sempat memunculkan kebingungan di masyarakat meski sudah dijelaskan bahwa hasil quick count bukanlah hasil resmi dari perhitungan suara. Hanya Komisi Pemilihan Umum yang berhak melansir hasil resmi penghitungan suara di setiap pemilu.
Menurut catatan, 32 lembaga yang mendaftar untuk melakukan quick count Pilgub DKI 2017 antara lain adalah: Lingkaran Survei Indonesia, Jaringan Isu Publik, Lembaga Konsultan Politik Indonesia (LKPI), PT Cyrus Nusantara, PT Indikator Politik Indonesia, Populi Center, PT Kompas Media Nusantara, Indonesian Consultant Mandiri (Charta Politika Indonesia), Saiful Mujani Research & Consulting.
Kemudian ada PT Sun Televisi Network, Indo Barometer, Lembaga Riset Indonesia, PT Darta Media Indonesia (Kaskus), PT Siber Abadi, Lembaga Survei Indonesia, PT Grup Riset Potensial, PT Intouch Innovate Indonesia, PT Pandawa Data Utama, PT Kio 95/ Kelompok Diskusi dan Kajian Publik Indonesia (Kedai Kopi), Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Yayasan Media Survei Nasional.
Untuk mengetahui secara lengkap lembaga survei yang sudah mendaftark ke KPUD DKI Jakarta untuk melakukan Pilgub DKI 2017 silakan klik di sini http://kpujakarta.go.id/file_lampiran/PENGUMUMAN%20PEMANTAU%20DAN%20LEMBAGA%20%20RISET%20TERDAFTAR%20DI%20KPU%20DKI%20JAKARTA.pdf