Bisnis.com, BEKASI—Pembangunan stasiun kereta rel listrik Telaga Murni, Cikarang Barat, Bekasi, dinilai dapat membuat masyarakat berpindah dari angkutan pribadi ke angkutan umum dan mengurangi kemacetan.
Direktur Prasarana Ditjen Perekeretaapian Kementerian Perhubungan Danto Restyawan mengatakan kereta api merupakan solusi bagi Kabupaten Bekasi dalam mengatasi kemacetan kronis saat ini karena tingginya pergerakan masyarakat dari Jakarta ke Bekasi atau sebaliknya.
“Kereta api adalah solusinya [mengatasi kemacetan kronis],” kata Danto, Bekasi, Senin (8/8/2016).
Dia menambahkan kereta api dapat menjadi solusi mengatasi kemacetan lantaran memiliki beberapa karakter seperti bersifat masal, aman, cepat, hemat penggunaan lahan, hemat energi, dan ramah lingkungan.
Oleh karena itu, dia mengungkapkan, pihaknya berterima kasih dan memberikan apresiasi terhadap Kabupaten Bekasi yang telah memprakarsai pembangunan prasarana perkeretaapian di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
Dia menjelaskan, pada saat ini Kabupaten Bekasi merupakan salah satu wilayah yang mengalami pertumbuhan ekonomi. Kondisi tersebut, imbuhnya, berdampak pada tingginya mobilitas masyarakat dari Kabupaten Bekasi ke DKI Jakarta atau sebaliknya.
Masyarakat, ungkapnya, melakukan pergerakan dengan menggunakan kendaraan pribadinya daripada menggunakan angkutan umum. Kondisi tersebut, imbuhnya, membuat kondisi kemacetan kronis baik di Bekasi atau Jakarta.
Terkait dengan pergerakan masyarakat dari Kabupaten Bekasi ke DKI Jakarta, Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek Elly Adriani Sinaga menuturkan, saat ini terdapat 47,5 juta perjalanan per harinya. “Sampai saat ini Jakarta masih menjadi ‘gula’,” katanya.
Dia menambahkan masyarakat yang biasanya menggunakan sepeda motor untuk melakukan perjalanan bisa beralih menggunakan kereta api dengan adanya Stasiun Telaga Murni.
Kondisi tersebut juga dapat mengurangi jumlah kecelakaan di jalan raya mengingat kecelakaan di jalan raya melibatkan sepeda motor mencapai 70%.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Presiden Direktur PT Metropolitan Land Tbk. Anhar Sudradjat mengatakan, pembangunan stasiun tersebut akan memakan waktu satu tahun. Dia menuturkan, pihaknya mengeluarkan dana sekitar Rp40 miliar untuk pembangunan itu.
Dia menjelaskan perusahaan memberikan kontribusi lahan untuk pembangunan Stasiun Telaga Murni tersebut mencapai 4.000 meter.
Dari total tanah tersebut, sekitar 2.000 meter akan digunakan untuk membangun stasiun. Adapun sisanya untuk hal lainnya seperti tempat parkir. Terkait dengan pembangunan tersebtu, dia mengungkapkan, saat ini pihaknya sedang melakukan pamancangan.
Terkait dengan pembangunan tersebut, Komisaris PT Kereta Api Indonesia Hermanto Dwiatmoko menuturkan, Stasiun Telaga Murni itu nantinya akan diserahkan kepada pemerintah setelah PT Metropolitan Land Tbk. selesai membangunnya.
Dia mengungkapkan perjalanan masyarakat dari Stasiun Telaga Murni ke DKI Jakarta hanya akan membutuhkan waktu sekitar 30 menit – 40 menit dengan menggunakan kereta rel listrik dari stasiun tersebut.