Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Turunkan Angka Kemiskinan, Pemprov DKI Fokus ke Soal Konsumsi Non-Makanan

Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan DKI Jakarta Doni P. Joewono menilai bahwa untuk menurunkan angka kemiskinan di Jakarta, Pemerintah Provinsi sudah pada jalur yang tepat.
Calon penumpang antre untuk menaiki bus TransJakarta di Halte Harmoni, Jakarta, Kamis (31/12/2015). Bus TransJakarta beroperasi selama 24 jam untuk memberikan layanan kepada masyarakat yang merayakan pergantian tahun di Ibu Kota./Antara-Wahyu Putro A
Calon penumpang antre untuk menaiki bus TransJakarta di Halte Harmoni, Jakarta, Kamis (31/12/2015). Bus TransJakarta beroperasi selama 24 jam untuk memberikan layanan kepada masyarakat yang merayakan pergantian tahun di Ibu Kota./Antara-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA- Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan DKI Jakarta Doni P. Joewono menilai bahwa untuk menurunkan angka kemiskinan di Jakarta, Pemerintah Provinsi sudah pada jalur yang tepat.

"Jadi DKI Jakarta itu sudah benar track-nya untuk menurunkan [angka kemiskinan], maka fokusnya adalah yang pada [konsumsi] nonmakanan," kata Doni di Balai Kota DKI, Senin(1/8/2016).

Doni menerangkan bahwa angka kemiskinan dapat dihitung dari jumlah penduduk, pendapatan per kapita, dan juga garis kemiskinan itu.

Garis kemiskinan itu dapat dihitung dari segi konsumsi pembelian bahan makanan dan non makanan yakni seperti pendidikan, perumahan, dan juga transportasi.

Dia menuturkan bahwa yang paling banyak menyumbang tingginya angka kemiskinan yakni konsumsi non-makanan untuk DKI Jakarta.

"Jadi orang DKI Jakarta itu gajinya sebagian besar untuk perumahan, sewa rumah, kontrak rumah. Jadi gajinya orang Jakarta itu beda sama orang Jawa Tengah, sama Jawa Timur. Gaji orang DKI itu habis untuk transportasi, makanya jadi miskin gara-gara itu," tutur Doni.

Namun demikian, kata dia, garis kemiskinan di Jakarta mengalami tren penurunan dari tahun ke tahun. Supaya kemiskinan tidak naik, maka pendapatan per kapita juga harus naik. Pendapatan per kapita akan naik bila pertumbuhan ekonomi juga naik. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper