Bisnis.com, JAKARTA – Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, jumlah sampah di DKI Jakarta selama bulan Ramadan 2016 naik sekitar 7% dari bulan sebelumnya.
Sebelum Ramadan atau Januari—Mei 2016 jumlah sampah yang masuk ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang adalah 6.610 ton/hari.
Sementara,selama Ramadan, hari pertama hingga ke 24, sampah yang masuk ke TPST Bantar Gebang 7.703 ton/hari.
“Ada selisih dengan sebelum Ramadan, sekitar 463 ton/hari atau ada peningkatan sebesar 7% selama bulan Ramadan,” katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (8/7/2016).
Peningkatan itu disebabkan oleh pola komsumsi masyarakat pada saat berbuka dan sahur. Hal itu terlihat dari peningkatan jenis sampah rumah tangga seperti sayuran, buah, plastik, serta wadah pembungkus makanan lainnya.
Isnawa mengatakan, peningkatan jumlah sampah selama bulan puasa tidak akan jadi masalah. Sebab menjelang Lebaran terjadi penurunan jumlah sampah.
Dia menjelaskan, bahwa penurunan jumlah sampah saat sebelum dan setelah Lebaran (H-4 sd H+4 telah prediksi. Alasannya karena pada saat tersebut warga Jakarta sebagian besar berada di kampung halamannya.
Diperkirakan, Lebaran akan terjadi puncak pasokan sampah pada H+5 hingga H+7 Lebaran. Setelahnya akan kembali normal.
Berdasarkan data Dinas Kebersihan, rata-rata per hari berat sampah yang dikirim ke TPST Bantargebang pada kondisi normal berkisar 6.500 - 7.100 ton. Sampah-sampah tersebut dibawa menggunakan 1.000 - 1.200 rit truk sampah.