Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Kongres Sungai Ciliwung F.X. Susilo Adinegoro mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus bisa membuat forum antar pemangku kepentingan untuk menemukan solusi bagaimana Sungai Ciliwung.
"Kami yang mencintai sungai-sungai ini sudah sampai pada keyakinan bahwa air sungai inilah yang menghidupi kami. Karena sungai sebagai sumber peradaban kehidupan manusia namun sudah tergerus karena banyak limbah," kata Susilo di Komunitas Ciliwung-Condet, Jakarta Timur, Rabu (11/11/2015).
Susilo menilai saat ini kebijakan terkait pemeliharaan sungai dan kehidupan masyarakat yang ada di DKI kerap kali tak memperhatikan dampak lingkungan. Salah satunya adalah rencana pembangunan-pembangunan di area hulu.
"Pembangunan di area hulu itu tak melihat dampak potensi banjir di daerah lain, kebijakan itu semata hanya untuk perekonomian saja," kata Susilo.
Oleh sebab itu, Susilo sangat ingin mendorong kongres sungai bisa diadakan di Jakarta pada 2018 untuk mempertemukan semua pihak yang berkepentingan.
"Sudah saatnya kita tak saling berlawanan, tetapi untuk menyelesaikan persoalan bersama dengan mencatat indikator dari setiap stakeholder," jelas Susilo.
Pasalnya aktivis Komunitas Sungai Ciliwung ini meminta kehadiran negara, komunitas, dan corporate untuk mengembangkan sumber daya air ini.
"Jadi demi upaya menata lingkungan hidup, seberapa besar kontribusi masyarakat, dari hulu sampai hilir. Saat ini sudah banyak corporate yang mendukung aksi komunitas, tetapi justru elemen masyarakat sipil yang perlu ditingkatkan," tuturnya.
Adapun acara Hari Ciliwung 2015 ini disponsori oleh sejumlah perusahaan besar, beberapa diantaranya adalah; Astra International, PT PAM Lyonaise Jaya (Palyja), dan Astratel Nusantara.