Bisnis.com, JAKARTA - Kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kalimantan dan Sumetera yang berada di langit Jakarta sejak 24 Oktober lalu, kini telah berada di ketinggian 5000 meter dari wilayah daratan Ibukota.
Kepala Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Denny Wahyu Haryanto mengatakan, berdasarkan pantauan satelit Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kondisi kabut asap di langit Jakarta saat ini semakin menipis.
"Berdasarkan hasil citra satelit Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), ketinggian asap itu saat ini sudah di atas 3000-5.000 meter. Jadi asap sudah tipis dan tidak pengeruhi wilayah daratan di DKI," kata Denny, Jumat (30/10).
Menurut Denny, berdasarkan rapat koordinasi bersama dengan Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLHD) (BPLHD) DKI, asap yang perlu diwaspadai saat ini justru asap dari kendaraan bermotor.
"Kalau untuk yang pengaruh dari kebakaran hutan dan lahan, untuk sampai saat ini masyarakat tidak perlu khawatir. Justru yang perlu dikhawatirkan adalah asap dari kendaraan bermotor," jelasnya.
Dia mengungkapkan, dari hasil pemantauan lima stasiun pengujian kualitas udara BPLHD DKI, asap kendaraan bermotor paling mengkhawatirkan ada di wilayah Lubang Buaya, Jakarta Timur. Tingkat polusi udara yang berasal dari asap kendaraan di kawasan itu selama tiga hari belakangan ini masuk kategori sedang sampai tidak sehat.
"Karena itu kami mengimbau kepada masyarakat, terutama bagi kalangan umur yang rentan, baik itu balita dan lansia, agar mengenakan masker apabila beraktivitas di luar," tandas Denny.
Kabut Asap di Jakarta Tidak Membahayakan
Kabut Asap di Jakarta Tidak Membahayakan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium