Para operator taksi menyebut Uber sebagai lambang persaingan usaha yang tidak adil, karena pengemudi Uber bisa mengabaikan aturan dan pembatasan hukum yang mengatur taksi profesional.
Uber dipimpin oleh CEO tangguh, Travis Kalanick, seorang pria berumur 39 tahun dari California yang menuduh pemerintah mengikatkan diri pada monopoli taksi.
Industri taksi biasa "merasa terancam oleh layanan kualitas tinggi dan respons cepat kami,” kata Kalanick.
Taksi Online, Uber, Ditolak di Beberapa Negara
Para operator taksi menyebut Uber sebagai lambang persaingan usaha yang tidak adil, karena pengemudi Uber bisa mengabaikan aturan dan pembatasan hukum yang mengatur taksi profesional.
Halaman Selanjutnya
Nilai Pasar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu
Mereka Bertaruh Makin Besar di Saham Unilever (UNVR)
3 jam yang lalu
Menilik Nasib Industri Hiburan Usai Pajak Naik Jadi 40%-75%
Artikel Terkait
Berita Lainnya
-
Makan Bergizi Gratis: Pemerintah Targetkan Bentuk 5.000 Satuan Pelayanan di 2025
-
Patrick Kluivert Calon Pengganti STY, Belum Pernah Raih Trofi Utama dan Baru Sekali Jadi Pelatih Kepala Timnas
-
Hari Pertama, 2.629 Siswa di Magelang Dapat Makanan Bergizi Gratis
-
Mudah Diakses, Layanan Paylater di Indonesia Terus Tumbuh
-
Acara Anniversary ke-11 Norma Aesthetic Clinic Sukses Gaet Pelanggan Baru
-
Tren Positif Penjualan Produk Elektronik di Solo,TV dan AC Paling Dicari
Berita Terbaru
1 hari yang lalu
Ramalan Cuaca Hari Ini (6/1), Jakarta Diguyur Hujan Sore Hari
1 hari yang lalu