Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tol Depok–Antasari: Pemasangan Balok Beton Dimulai

PT Citra Washpphutowa memulai konstruksi pemasangan balok beton tol Depok-Antasari seksi IA untuk mempercepat penyelesaian tol yang tertunda sejak 2006.
Proyek tol Antasari-Depok/Jibiphoto
Proyek tol Antasari-Depok/Jibiphoto

Bisnis.com, JAKARTA— PT Citra Washpphutowa memulai konstruksi pemasangan balok beton tol Depok-Antasari seksi IA untuk mempercepat penyelesaian tol yang tertunda sejak 2006.

Direktur Utama PT Citra Washphutowa, Tri Agus Priyanto, mengatakan manajemen perusahaan memutuskan untuk memulai konstruksi tol Depok - Antasari meskipun masih terkendala pembebasan lahan.

Dikatakan, pemasangan balok beton atau girder di atas pier atau tiang penyangga telah dimulai pekan lalu dan akan terus dilanjutkan. Menurutnya, langkah ini diambil untuk menunjukkan keseriusan badan usaha menyelesaika proyek tersebut.

“Kami putuskan untuk mulai meskipun resikonya harus memakai dana equity saja, karena kalau tunggu tanah akan lama. Harapan kita sekarang tanah bisa segera dibebaskan agar konstruksi ini segera selesai,” katanya, Rabu (22/7/2015).

Konstruksi untuk tahap I sepanjang 12 km baru mencapai 6% dengan progress lahan sejak Desember tahun lalu baru 46,02%. Menurutnya, hingga saat ini sejumlah pekerjaan konstruksi terus dilanjutkan meski terhalang kesiapan lahan di berbagai titik.

Saat ini badan usaha tengah memulai konstruksi layang sepanjang 1,6 km di seksi  IA. Menurutnya, untuk kontruksi layang tersebut akan dibangun 46 span atau bentang, dengan masing-masing mendukung 12 girder. Hingga saat ini, baru dua span yang siap dan sekitar 30 masih dalam konstruksi.

“Pekan lalu baru dipasang satu balok beton sebagai alas tol. Sudah banyak balok beton yang siap, tinggal dipasang saja,” katanya.

Terhenti

Tri berharap pembebasan lahan yang sempat terhenti sejak Desember tahun lalu dapat segera dimulai kembali. Menurutnya, warga pemilik lahan pun mengaku sudah siap melepas tanahnya, tinggal menanti langkah pemerintah.

“Sekarang investor sudah serius memulai pekerjaan, masyarakat sudah siap untuk dibayar, UU [No. 2/2012] juga sudah siap. Tinggal kapan lahannya siap supaya segera terwujud,” katanya.

Menurutnya, penyelesaian secepatnya tol Depok – Antasari punya arti penting untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas di Jakarta Selatan selama kontruksi skala besar proyek Mass Rapid Transit (MRT).

“Kami berharap operasinya bisa mendahului proyek MRT supaya paling tidak dapat mengatasi keruwetan masalah dampak dari pembangunan MRT,” katanya.

Proyek tol Depok – Antasari nantinya akan menghubungkan Jakarta dan Depok dengan panjang mencapai 21,5 km. Pebangunan terbagi menjadi dua tahap.

Tahap pertama dengan panjang 12 km membentang dari Jl. Pangeran Antasari hingga Jl. Sawangan, Depok. Tahap kedua sepanjang 9,5 km membentang dari Jl. Sawangan hingga Jl. Bojong Gede, Bogor.

Adapun pembangunan tahap pertama dibagi menjadi dua paket pembangunan, yakni paket Antasari - Cinere (5,8 km) dan paket Cinere - Sawangan (6,3 km).

Total biaya investasi untuk 21,5 km mencapai Rp3 triliun, dengan biaya konstruksi Rp1,45 triliun. Volume lalu lintas diperkirakan mencapai 47.548 kendaraan per hari berdasarkan perhitungan tahun 2014.

Tol ini dikelola oleh PT Citra Washpphutowa, perusahaan patungan PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) dengan PT Wasita Karya, PT Hutama Karya, dan PT Pembangunan Perumahan. Masa konsesi tol ini mencapai 40 tahun dengan rencana tarif Rp1.168/km.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler