Bisnis.com, TANGERANG—Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tangerang tak khawatir bakal kebanjiran pasien pada 2016 tatkala seluruh status jaminan kesehatan masyarakat berubah jadi BPJS Kesehatan.
Kepala Instalasi Manajemen Rekam Medis dan Instalasi Kesehatan RSUD Kota Tangerang Romaden Marbun berpendapat ketika seluruh masyarakat terdaftar dalam kepersertaan Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan tak berarti semua akan berbondong berobat ke RSUD.
“Ketika semua punya BPJS maka yang mereka lihat [dari rumah sakit] adalah mutu,” katanya, di Tangerang, Kamis (4/6/2015).
Perkiraan tidak terjadi lonjakan signifikan pada okupansi RSUD Kota Tangerang bukan berarti fasilitas kesehatan ini tak dipilih masyarakat karena mutunya kurang. Sejalan dengan membesarnya pertimbangan mutu, rumah sakit lain juga diyakini akan gencar memperbaiki diri.
Oleh karena itu RSUD Kota Tangerang, yang notabene rumah sakit pemerintah pertama yang menerapkan pendataan rawat jalan elektronik, tak khawatir diserbu pasien. Kendati demikian Pemerintah Kota Tangerang tetap akan menambah jumlah tempat tidur di rumah sakit ini.
Sekarang terdapat 150 tempat tidur untuk rawat inap yang di RSUD Kota Tangerang. Dia membenarkan adanya rencana pemkot untuk menambah jadi 300 unit tempat tidur pada tahun ini. RSUD beroperasi tanpa menerapkan sistem kelas untuk pasien rawat inap.
RSUD Kota Tangerang yang setara rumah sakit Kelas C ini diresmikan pada 10 Maret 2014. Fasilitas kesehatan ini tidak hanya mengkomodir pasien umum tetapi juga peserta BPJS Kesehatan dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarkat Kota Tangerang(JPKMKT).