Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Selama 4 Bulan Terjadi 309 Kebakaran di Jakarta

Sepanjang awal tahun hingga 24 April 2015, sebanyak 309 kasus kebakaran terjadi di Provinsi DKI Jakarta.
Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api yang membakar Gedung Wisma Kosgoro di Jakarta, Senin (9/3)./Antara
Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api yang membakar Gedung Wisma Kosgoro di Jakarta, Senin (9/3)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA -- Sepanjang awal tahun hingga 24 April 2015,  sebanyak 309 kasus kebakaran terjadi di Provinsi DKI Jakarta.

Subedjo, Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Provinsi DKI Jakarta, mencatat bahwa selain 309 kasus kebakaran, juga terdapat 254 kasus penyelamatan.

"Dari 309 kasus kebakaran yang terjadi, 25 di antaranya kejadian kebakaran ditangani oleh masyarakat dengan alat pemadam kebakaran yang ada  dan 284 kejadian ditangani oleh DPKP DKI," tuturnya, Senin (4/5/2015).

Menurutnya, kasus kebakaran yang paling banyak terjadi di kawasan Jakarta Selatan dengan 70 kasus, Jakarta Timur 69 kasus, Jakarta Barat 68 kasus, Jakarta Utara 53 kasus, Jakarta Pusat 44 kasus dan Kepulauan Seribu 9 kasus kebakaran.

Sementara, areal yang terbakar dari Januari - 24 April 2015 mencapai luasan 44.139 meter persegi, dengan 1.098 kepala keluarga (KK) atau 4.058 jiwa yang kehilangan tempat tinggalnya.

DPKP DKI memprediksi nilai kerugian dari sejumlah kasus kebakaran yang terjadi sejak awal tahun hingga 24 April tersebut mencapai Rp82,4 miliar.

 "Dalam setiap penanggulangan kebakaran, terkadang juga terdapat petugas pemadam kebakaran (damkar) yang terluka, yakni 13 orang. Sedangkan di pihak masyarakat sebanyak 7 orang meninggal dan 24 orang luka-luka," tuturnya.

Diakui, kasus kebakaran masih menjadi persoalan penting di Kota Jakarta, sehingga pihaknya selalu berupaya meningkatkan respon time terhadap kasus kebakaran yang terjadi di Ibu Kota, dengan mendekatkan petugas damkar dengan pos damkar di tengah-tengah masyarakat.

“Kami berupaya mempercepat respon time dalam setiap penanganan pemadaman kebakaran yang terjadi di seluruh wilayah DKI Jakarta.” katanya.

Ada beberapa hal yang mempersulit percepatan penanganan kebakaran, antara lain, jalan akses masuk mobil damkar yang terlalu sempit. Hal itu mengakibatkan, mobil damkar tidak mampu mendekati objek yang terbakar.

Selain itu, tidak tersedianya air di lokasi kebakaran, sehingga harus mengambil air dengan jarak beberapa kilometer. Akibatnya, api sudah terlanjut membesar saat dilakukan pemadaman.

“Tapi kami terus berupaya untuk melakukan terobosan untuk mempercepat respon time. Sehingga jumlah kasus kebakaran di DKI Jakarta dapat diturunkan tahun demi tahun,” tegas Subedjo.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper