Bisnis.com, JAKARTA--Penggeledahan yang dilakukan oleh Bareskrim Polri di tiga ruangan DPRD DKI Jakarta atas kasus korupsi pengadaan 25 Uninterruptible Power Supply (UPS) di 25 SMAN/SMKN di Suku Dinas Pendidikan Menengah Kota Administrasi Jakarta Barat.
Pasalnya penggeledahan tersebut dilakukan karena Abraham Lunggana (Lulung) dan Fahmi Zulfikar Hasibuan mangkir pada panggilan penyidikan dari Polri hari ini.
Lulung mengaku tidak tahu ruangannya digeledah oleh Bareskrim Polri. Ia juga menyatakan tidak bisa hadir untuk pemeriksaan hari ini (27/4/2015) karena sedang berada di luar kota.
"Iya ruangan digeledah, saya enggak tahu yang jelas saya tidak bisa hadir, maka saya buat surat tidak bisa hadir karena diundang Ketua DPW Manado PPP," kata Lulung.
Lulung bahkan mengaku akan melampirkan tiket penerbangannya jika dia disebut mangkir oleh Bareskrim Polri. Begitu juga permohonan undangan dari DPW PPP Manado juga akan dilampirkan olehnya sebagai bukti. Lulung dipanggil sebagai saksi UPS.
"Saya menghargai apa yang dilakukan pihak penyidik kepolisian. Yang penting jangan ada indikasi dan konspirasi terhadap saya untuk dikriminalisasi. Saya tidam terlibat soal kasus ups atau hal lain di DPRD," tegas Lulung via telepon.