Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menerima Komnas Perempuan yang hendak menagih janji dan mengoordinasikan kelanjutan kerja sama untuk pemulihan korban kekerasan Kerusuhan Mei 98.
Komnas Perempuan bertujuan menyegarkan proyek monumen berupa prasasti tangan yang tengah menjahit yang akan diresmikan berdiri di TPU Pondok Rangon 13 Mei mendatang. Prasasti karya Awang Simatupang ini memiliki makna bagi korban dan keluarga untuk tetap menjahit harapan.
"Monumen ini adalah bagian dari pencegahan kekerasan agar lembaga negara membantu mengingatkan warga agar kejadian 98 tak terulang lagi. Untungnya Pak Wagub dan Pak Ahok sudah menjanjikan akan menindaklanjuti proyek ini," ujar Yuniarti Chuzaifah, Ketua Komisioner Komnas Perempuan.
Yuniati menegaskan dua tahun lalu Pemprov DKI sudah menyetujui proyek ini. Gubernur DKI, Basuki Tjahja Purnama (Ahok), pun menjelaskan pentingnya TPU Pondok Rangon yang memiliki 113 makam tanpa nama ini menjadi situs sejarah. Kini monumen sederhana untuk memperingati kasus kekerasan terhadap HAM tersebut sudah tutup.
Ahok sudah berkomitmen sebelumnya bahwa TPU Pondok Rangon harus lebih kuat. Maka untuk mewajibkannya, situs-situs sejarah dan kekerasan akan dimasukkan dalam kurikulum sekolah. Ini karena 113 makam di TPU Pondok Rangin itu anonim, dan itu disinyalir sebagai makam para korban kerusuhan 98, khususnya yang terbakar saat penjerahan di Mall Klender.
"Dalam pertemuan ini ada beberapa hal yang ingin kita dorong dan berharap Gubernur menandatangani prasasti kami. Selanjutnya pada 13 Mei akan ada surat resmi akan kami sampaikan tentang peresmian monumen," jelasnya.