Bisnis.com, TANGERANG--Ikatan Ahli Perencanaan Kota dan Wilayah berpendapat keberadaan stasiun terintegrasi di wilayah sub urban seperti Tangerang harus didukung.
Apalagi kalau pemerintah hendak mengembangkan sistem transportasi berorientasi transit antarmoda.
Pendapat tersebut berkenaan dengan proyek pembangunan rel kereta Batuceper-Bandara Soekarno Hatta.
Infrastruktur senilai Rp2,3 triliun ini terbentang sejauh 12 kilometer dengan luas 30,36 hektare.
Pemerintah Kota Tangerang menginginkan Batuceper diposisikan sebagai stasiun terintegrasi (integrated station) agar memberikan rangsangan ekonomi yang lebih kuat bagi bisnis di kota satelit DKI Jakarta ini. Tapi pemerintah pusat tak mendukung usul ini.
Bernardus Djonoputro, Ketua umum Ikatan Ahli Perencanaan Kota dan Wilayah menyatakan perihal teknis seperti lalu lintas kereta dinilai tak semestinya jadi kendala pengembangan integrated station.
Fasilitas seperti ini dapat memperkuat pengembangan sistem transportasi transit di Indonesia.
“Tujuannya kan bagaimana transportasi yang ada membuat orang mencapai bandara lebih mudah. Transit multimoda juga akan mendorong perkembangan bisnis ritel, jasa, hotel, properti dan lainnya,” ucap Bernardus saat dihubungi Bisnis, Kamis (9/4/2015).
Menurutnya penyatuan multimoda merupakan cara paling ideal dalam menerapkan sistem transportasi umum berorientasi transit.
Berbagai wilayah sub urban di negara lain, seperti Malaysia, Australia, dan Jepang juga menerapkan konsep stasiun terintegrasi.