Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KASUS PENGADAAN UPS: Ahok Belum Tahu Pemeriksaan 6 Staf&Pejabat DKI

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku belum tahu perihal pemeriksaan oleh penyidik Sub Direktorat Tindak Pidana Korupsi Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya terhadap enam orang pejabat dan staf Dinas Pendidikan DKI Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama melambaikan tangannya usai melapor di Gedung KPK , Jakarta, Jumat (27/2). Pria yang akrab dipanggil Ahok itu melaporkan ke KPK terkait temuan 'dana siluman' sebesar Rp 12,1 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta./Antara
Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama melambaikan tangannya usai melapor di Gedung KPK , Jakarta, Jumat (27/2). Pria yang akrab dipanggil Ahok itu melaporkan ke KPK terkait temuan 'dana siluman' sebesar Rp 12,1 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku belum tahu perihal pemeriksaan oleh penyidik Sub Direktorat Tindak Pidana Korupsi Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya terhadap enam orang pejabat dan staf Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

Pemeriksaan enam staf itu terkait proyek pengadaan alat penyimpan daya listrik sementara (uninterruptible power supply/UPS) tahun anggaran 2014.

Ahok mengatakan dirinya sudah lama menerima informasi jika ada oknum yang bermain.

"Saya nggak tahu. Saya cuma dengar saja ada Sudin yang main," ujarnya di Balai Kota, Kamis (5/3/2015).

Dia menegaskan dirinya menyerahkan masalah penyelidikan kasus ini kepada aparat penegak hukum. KPK, katanya, juga akan memeriksa semua aspek, tidak hanya masalah pengadaan UPS. "KPK sudah menindaklanjuti kasus ini".

"Kita nggak tahu yang diperiksa UPS yang mana di kelurahan. KPK bisa periksa keseluruhan. KPK akan periksa banyak banget , ada scanner pada saat pengadaan. Kemarin KPK telepon saya bilang masih berjalan," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Yusran Yunus
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper