Bisnis.com, JAKARTA—Manajemen PT Wijaya Karya berharap pemerintah segera menyelesaikan pembebasan lahan proyek sodetan Ciliwung seluas 1,1 ha yang hingga saat ini masih belum menemukan titik terang.
Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Suradi Wongso mengatakan hingga saat ini progres pekerjaan pembangunan sodetan baru mencapai 15%.
“Kami sudah siapkan peralatan, penggalian titik awal di outlet, dan sudah siapkan juga pipanya di pabrik kami. Kmai berinisiatif dulu untuk jalankan ini walupun tidak bisa bergerak lagi karena tanahnya mandek,” katanya, Selasa (10/2/2015)
Dia menyampaikan, lambatnya progres pembangunan sodetan ini cukup merugikan pihak Wika. Oleh karena itu, pihaknya berharap di awal tahun ini sudah ada solusi.
“Nanti pada 18 Februari kami akan bicarakan ini bersama pemerindah dan dewan juga, baiknya bagaimana supaya cepat selesai. Ini proyek bagus dan manfaatnya jelas, jadi mesti cepat,” katanya.
Proyek sodetan Ciliwung dimaksudkan untuk mengurangi luapan air di sungai Ciliwung melalui pengaliran air ke Kanal Banjir Timur. Pembangunan sodetan ini dinilai akan mengurangi banjir dengan sangat signifikan. Pembangunan sodetan sepanjang 1,27 km sudah direncanakan sejak 2013, tetapi hingga kini masih terbengkelai.
Selain masalah tanah, proyek senilai Rp497 miliar ini juga sebelumnya terhambat oleh sejumlah kendala. Proyek pengendalian banjir ini terkendala 25 tiang pancang proyek pembangunan tol Becakayu yang juga lama terbengkelai. Tiang-tiang ini mesti dicabut untuk dapat melanjutkan proyek sodetan.
Selain itu, proyek ini juga terkendala jaringan utilitas sejumlah perusahaan. Menurut informasi Bisnis, pemda DKI sebelumnya telah meminta kepada perusahaan terkait untuk memindahkan jaringan utilitas mereka.
Suradi mengatakan, sejauh ini pihaknya belum mengetahui perkembangan terkait tiang pancang tol Becakayu maupun penggereseran jaringan utilitas tersebut.
“Sejauh ini belum ada, pokoknya tanahnya beres dulu. Kalau sudah, saya kira otomatis DKI yang akan membereskannya, karena kan semua perizinannya di sana,” katanya.