Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Kesalahan SOP, Sodetan Ciliwung Belum Atasi Masalah Banjir Jakarta

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebut terdapat kesalahan standar operasional prosedur (SOP) Sodetan Ciliwung.
Sodetan Ciliwung / Setpres
Sodetan Ciliwung / Setpres

Bisnis.com, JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebut terdapat kesalahan standar operasional prosedur (SOP) Sodetan Ciliwung yang menyebabkan terjadinya banjir di Ibu Kota beberapa waktu lalu.

Dia menturukan, pihaknya bakal memperbaiki SOP Sodetan Ciliwung guna mencegah banjir kembali terjadi.

“SOP-nya mau diperbaiki, jadi kalau bisa begitu mengalir ke Kali Ciliwung itu masuk dulu ke sodetan. Kalau selama ini kan menunggu di posisi tertentu dulu airnya baru mengalir,” ujar Heru di Gedung DPRD DKI, Selasa (7/11/2023).

Menindaklanjuti hal tersebut, Heru juga telah meminta Bali Cisadane dan Dinas Sumber Daya Air (SDA) untuk mendiskusikan perbaikan SOP tersebut.

"Kemarin saya minta sudah langsung kebagi dua saja, sehingga di Bidara Cina tidak banjir seperti kemarin,” jelasnya. 

Sebagai informasi, Sodetan Ciliwung pada Senin (31/7/2023) telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), proyek ini telah di inisiasi dari 2012 saat Jokowi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. 

Dalam peresmiannya, Heru sempat menyatakan Proyek Sodetan Ciliwung sempat mangkrak karena terdapat permasalahan pembebasan lahan sejak 2015, dan mulai dikerjakan kembali pada 2021.

Adapun proses pembebasan lahan tersebut mulai berjalan sejak tahun 2019, dimana dalam proses pembebasannya satu bantaran tidak bisa dilakukan satu per satu, namun dilakukan secara menyeluruh dan dilakukan secara paralel.

Pembebasan lahan di Sodetan Ciliwung dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), sedangkan Pemprov DKI hanya menentukan penentuan lokasi (penlok) pembebasan lahan. 

Berdasarkan catatan, Sodetan Ciliwung diklaim mampu mengurangi potensi banjir pada 6 kelurahan di DKI Jakarta dan baru mengurangi risiko banjir sebesar 62 persen.

"Baru mengurangi banjir kurang lebih 62 persen. Yang sudah dikerjakan kira-kira 11 tahun yang lalu itu menghabiskan biaya Rp1,15 triliun sepanjang 1,2 kilometer dua terowongan dan bisa mengurangi banjir di enam kelurahan,” jelas Presiden Jokowi.

Seiring dengan hal tersebut, Presiden Jokowi mengimbau normalisasi Sungai Ciliwung untuk dilakukan percepatan. Pasalnya, proses normalisasi tersebut terakhir dilaporkan baru rampung sekitar 16 kilometer (km) dari total panjang 33 km.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper