Bisnis.com, Jakarta--Munculnya bakteri berbahaya pada produk dagangan pasar merupakan momentum bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memperbaiki kualitas komoditi pangan.
Dinas Kelautan dan Pertanian DKI bakal menjadikan 25 unit pasar tradisional sebagai pusat produk yang sehat. Menurut Kadis Kelautan dan Pertanian DKI Darjamuni Nantinya, setiap wilayah kita akan terdapat lima pasar yang dijadikan fokus penataan produk sehat.
"Jadi saya harapkan kalau hasil pemantauan kita masih bagus sudah clear. Jadi di akhir tahun, 25 unit pasar kita clear sebagai area yang bebas dari produk formalin maupun zat berbahaya lainnya," katanya kepada Bisnis.com, di Jakarta, Jumat (30/1/2015).
Dana yang digelontorkan sebesar Rp3 miliar itu difokuskan pada monitoring, operasional, media tes, dan sebagainya. Dia menargetkan keseluruhan pasar tersebut rampung pada akhir tahun ini.
Secara bertahap 156 pasar tradisionalnya akan dilakukan secara bertahap di tahun-tahun berikutnya. Pemantauan tidak hanya dilakukan secara parsial. Keseluruhan produk dari ternak, laut, dan pertanian akan diuji terpadu sehingga tidak ada satu komoditi pun yang lolos dari pantauan.
Jadi saya sudah menentukan sampling plan-nya berapa produk yang diambil, yang terpadu ya. Kalau dulu kan parsial, peternakan sendiri, perikanan jalan sendiri. Nanti memantau ketiga produk termasuk buah, ujarnya.
Pasar sehat ini diproyeksikan menjual produk sehat yang bebas dari kandungan berbahaya, seperti formalin, bakteri jahat, pestisida, dan sebagainya,