Bisnis.com, JAKARTA--Meski pemerintah pusat akan memberlakukan harga baru BBM mulai pukul 00.00 tepat pada pergantian tahun 2014 ke 2015, Pemprov DKI belum memiliki skema penurunan tarif angkutan umum.
Sejauh ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum memproyeksikan soal perubahan tarif angkutan umum akibat penurunan harga BBM yang akan dilakukan oleh pemerintah pusat di awal tahun 2015.
Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama mengatakan perlu ada analisa lagi terkait perubahan tersebut. Namun, dia berpendapat bahwa harga BBM bersubsidi tidak perlu diturunkan.
"Saya enggak tahu, tergantung analisanya seperti apa. Nanti mesti dibahas lagi. Kalau saya malah inginnya harga minyaknya enggak mau turun," ujarnya di Balai Kota, Jakarta, Rabu (31/12/2014).
Pria yang akrab disapa Ahok ini menawarkan kepada warga untuk memilih menggunakan Transjakarta jika keberatan untuk membayar angkutan umum lainnya yang lebih mahal.
Dia menuturkan tarif Transjakarta akan stabil di Rp3.500. Perubahan yang resmi menjadi BUMD pada tahun depan itu menjamin ketersedian bus yang lebih banyak.
Pemprov DKI bakal terus memberikan subsidi Transjakarta.
"Tahun depan Transjakarta kan makin kenceng ni. Tarif enggak naik. Jadi kalau kamu malas naik angkutan umum yang mahal, naik punya kami saja, ada subsidi," katanya.
Ahok menuturkan BUMD Transjakarta didirikan bukan untuk mencari laba namun agar pelayanan angkutan publik di Ibu Kota lebih aman dan efisien.
"BUMD bukan soal laba, tapi misi DKI Anda laksanakan atau tidak. Tansjakarta kan tidak ada laba," ucapnya.