Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kenaikan Harga Elpiji dan Tarif Listrik Dongkrak Inflasi DKI

Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mencatat laju inflasi Ibu Kota pada Oktober mencapai 0,40%, meningkat dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya 0,16%.

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mencatat laju inflasi Ibu Kota pada Oktober mencapai 0,40%, meningkat dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya 0,16%.

Apabila dilihat laju inflasi selama 2014 mencapai 4,54% dan secara year on year (YoY) atau 12 bulan ke belakang laju inflasi Ibu Kota mencapai 5,17%.

Kepala BPS DKI Nyoto Widodo mengatakan naiknya inflasi pada bulan Oktober disebabkan oleh kenaikan harga pada kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 1,10%.

"Inflasi Jakarta selama 3 bulan ini diakibatkan kenaikan gas elpiji 12 kilogram dan tarif listrik," ujarnya kepada Bisnis, Senin (3/10/2014).

Komoditi yang memberikan inflasi cukup besar yakni tarif listrik 0,16%. Selain itu komoditi lain yang memberikan sumbangan inflasi yakni cabai merah 0,125%, bahan bakar rumah tangga 0,073%, dan angkutan udara 0,039%.

Selain itu, beras 0,034%, tarif gunting rambut pria 0,019%, kangkung 0,014%, bayam 0,0137%, buku tulis bergaris 0,0098%, emas perhiasan 0,0096%,dan  cabai rawit 0,0090%.

"Naiknya LPG dan tarif dasar listrik pada tahun ini menyebabkan harga sewa rumah dan kontrak rumah menjadi tinggi sebab si pemilik rumah membebankan kepada penyewanya," ucapnya.

Selain kelompok perumahan yang menyumbang inflasi pada Oktober, kelompok kesehatan 0,84%, kelompok bahan makanan 0,23%, kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan mencapai 0,17%, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,12%, kelompok sandang 0,11%, dan kelompok makanan jadi, minuman, dan rokok 0,07%.

"Semua kelompok pengeluaran pada bulan Oktober mengalami inflasi, tidak ada yang deflasi," kata Nyoto.

Dody Rudyanto, Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS DKI, menuturkan inflasi pada September mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu dan lebih rendah dibandingkan inflasi nasional sebesar 0,47%.

Dia berharap inflasi tahunan Jakarta pada 2014 ini tidak jauh melebihi target inflasi yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia yakni 4,5% + 1.

"Ini laju inflasi saat ini sebesar 4,54%. Kami berharap agar laju inflasi tidak melebihi jauh dari target Bank Indonesia. Laju inflasi Jakarta maksimal 5%. Ini masih ada 2 bulan lagi, kami berusaha agar laju inflasi tidak melesat jauh," tutur Dody.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Editor :

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper