Bisnis.com, JAKARTA - Pemprov DKI tidak akan melakukan operasi pasar untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) DKI Jakarta Joko Kundaryo mengatakan operasi pasar akan dilakukan apabila terjadi kenaikan harga bahan sembako.
Operasi pasar, lanjutnya, baru bisa dilakukan apabila harga beras cenderung naik hingga di atas 20% selama dua pekan berturut-turut.
"Saat ini harga masih stabil sehingga tidak perlu dilakukan operasi pasar," ujarnya di Jakarta, Selasa (22/7/2014).
Menurutnya, adanya pasar murah yang telah dilakukan oleh Dinas KUMKMP dapat menjadi penyeimbang penjualan kebutuhan untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
Pasar murah telah diadakan di enam titik, yakni Pulau Seribu, Petamburan Jakarta Pusat, Kebayoran Lama Jakarta Selatan, Pekayon Jakarta Timur, Kebon Jeruk Jakarta Barat, Rawa Badak dan Sukapura Jakarta Utara.
"Pasar murah itu mencakup semuanya lebih lengkap dari operasi pasar. Sebelum puasa kami adakan, jelang lebaran juga. Warga yang tidak mampu bisa gunakan kupon diskon 50% dan tanpa kupon yang dijual bebas dapat potongan 30%. Harga saat ini sudah stabil," kata Joko.
Harga bahan pokok yang cenderung stabil, tambahnya, bukan karena keberhasilan pasar murah tetapi karena pola belanja masyarakat yang tidak memborong sehingga harga tetap stabil.
"Masyarakat tidak menimbun bahan pangan di rumah. Sebenarnya yang paling penting bukan harga naik berapa tetapi stok bahan pangan itu ada berapa," ucap Joko.
