Bisnis.com, JAKARTA - Hari pertama Pendafaran Peserta Didik Baru (PPDB) online tahap kedua (lokal) di DKi Jakarta bermasalah. Ratusan orang tua mendatangi Dinas Pendidikan DKI untuk menanyakan kejelasan sekolah anak-anak mereka.
Berdasarkan pengamatan Bisnis, orang tua yang berkerumun di lantai 4 kantor Dinas Pendidikan DKI mulai tidak sabar karena petugas tidak berada di tempat. Salah satu pegawai Dinas mengatakan server sedang down dan petugas PPDB online baru bisa melayani mereka mulai pukul 13.00 WIB.
Kekacauan itu disebabkan Dinas Pendidikan DKI tidak mengantisipasi kedatangan ratusan orang tua calon peserta didik, apalagi ruang lantai 4 relatif sempit sehingga harus berdesak-desakan. Untuk mengurangi kekacauan, beberapa orang tua berinisiatif membuat sendiri kertas antrean.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Lasro Marbun tidak bisa dihubungi untuk dimintai konfirmasi mengenai masalah tersebut.
Alasan orang tua calon peserta didik tersebut beragam, mulai dari kesulitan mengakses website PPDB, salah mengisi PIN, tidak terdaftar di domisili DKI, habis kuota, hingga tidak diterima di sekolah yang sudah dipilih meskipun sudah terdaftar.
Mereka umumnya menyalahkan sistem online yang kaku dan kurang disosialisasikan dengan baik kepada orang tua dan anak didik. "Sistem online seharusnya memudahkan, bukan bikin pusing orang tua seperti ini," kata seorang bapak yang mengaku tidak bisa mencetak tanda bukti PPDB Lokal, Kamis (3/7/2014).
"Anak saya tidak diterima di sekolah pilihannya, padahal ini jalur lokal. Lalu, bagaimana sekolah anak saya. masa gara-gara masalah ini anak saya tidak sekolah," kata Ani, ibu yang anaknya ingin masuk salah satu SMP negeri di Jakarta Selatan.
Masalah lain yang membuat pusing orang tua adalah PPDB online yang tidak bisa mengenali domisili calon peserta didik. Padahal, berdasarkan kartu keluarga, domisili yang bersangkutan jelas di dekat lokasi sekolah.
